Setiap bangsa sering diingatkan pada suatu momentum sejarah yang mempunyai arti penting bagi kelanjutan bangsanya. Menurut sebagian pengamat sejarah mengatakan bahwa sejarah adalah cermin dari suatu bangsa terhadap pengalaman-pengalaman yang dihadapinya. Pengalaman itu sendiri merupakan soko guru atau penuntun yang terbaik. Sebab dari pengalaman sejarah suatu bangsa dapat mengambil hikmah atau pelajaran mengenai segala hal, baik pengalaman manis maupun pengalaman pahit. Bila itu pengalaman pahit, perlu diupayakan agar tidak terulang lagi, tetapi harus diusahakan agar tidak menghambat kemajuan bangsa di masa mendatang.

Munculnya berbagai krisis di Indonesia, bahkan sampai pada titik disintegrasi membuktikan bahwa banyak yang telah lupa terhadap apa yang dilakukan oleh para pejuang dahulu dalam mencapai kemerdekaan. Lupa terhadap nilai-nilai perjuangan serta semangat tanpa pamrih yang telah dikorbankan oleh para pejuang kita. Dengan adanya berbagai krisis tersebut diatas maka perlu adanya gerakan menyebar luaskan, memperkenalkan dan memahami hingga mampu menumbuhkan kesadaran sejarah.

Kesadaran akan arti pentingnya sejarah yang melandasi kemerdekaan bangsa perlu dikembangkan dan disebarluaskan melalui berbagai kegiatan seperti seminar, dialog, maupun melalui sosialisasi nilai-nilai perjuangan kepahlawanan terutama terhadap generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, dalam salah satu misinya melaksanakan bimbingan edukatif dan teknis kepada masyarakat dalam rangka pelestarian nilai budaya berupaya melaksanakannya dengan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Nilai-Nilai Kepahlawanan

Salah Seorang Narasumber Sedang Menyampaikan Paparannya

Kegiatan yang diselenggarakan di Wantilan Taman Pujaan Bangsa Margarana-Tabanan  pada Senin (20/8) kemarin mengangkat tema “Melalui Sosialisasi Nilai Kepahlawanan Kita Perkuat Nasionalisme dan Karakter Bangsa”. Dengan menghadirkan beberapa narasumber yang terdiri dari I Made Dharma Suteja (Kepala BPNB Bali), I Gusti Bagus Saputera (Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia Provinsi Bali) dan I Gusti Ngurah Gede Yudana (Ketua Yayasan Kebaktian Proklamasi Provinsi Bali sekaligus putra dari pejuang I Gusti Ngurah Rai), kegiatan ini juga melibatkan para siswa dan siswi SMA. Seperti SMAN 2 Tabanan, SMAN 1 Marga, SMAN 1 Kediri, SMKN 2 Tabanan serta SMK Teknologi Wira Bhakti.

Adapun tujuan akhir dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan pemahaman dan informasi tentang suatu peristiwa maupun tokoh yang terlibat dalam peristiwa sejarah;  Memahami dan menghayati arti peristiwa sejarah yang terjadi dalam proses perjuangan bangsa; serta memahami nilai-nilai luhur yang tercermin oleh para pahlawan, sebagai landasan dalam memperkuat Nasionalisme dan Karakter Bangsa. (WN)