Belu – Dengan mengangkat tema “Likurai: Wujud Kerjasama, Penghormatan Dan Kesatuan Di Tapal Batas”, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali baru saja menggelar kegiatan Dialog Sejarah Perbatasan pada Jumat (5/10). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Wanita Bete Lalenok,  Atambua.

Kegiatan Dialog Sejarah Perbatasan merupakan rangkaian kegiatan Festival Fulan Fehan yang pada tahun 2018 ini didukung oleh Platform Indonesiana. Sebagai program unggulan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Platform Indonesiana memiliki tujuan untuk membantu tata kelola kegiatan seni budaya yang berkelanjutan, berjejaring dan berkembang.

Festival Fulan Fehan sendiri mengangkat tema besar “Pesona Likurai Belu” memiliki hubungan yang tidak terpisahkan dengan Tari Likurai yang memiliki makna filosofi tentang nilai keramahtamahan, saling berinteraksi, bekerjasama serta saling menghargai. Dengan makna filosofi yang dalam tersebut menjadikan Tari Likurai sebagai identitas masyarakat Belu. Namun sayangnya, meski keberadaannya sangat esensial tetapi gaung Tari Likurai sendiri hingga saat ini masih tetap kurang bergema. Baik di kancah nasional maupun internasional. Oleh karenanya dalam rangkaian kegiatan Festival Fulan Fehan ini Tari Likurai diangkat menjadi tema besar.

Dalam kegiatan Dialog Sejarah Perbatasan, membahas secara lebih mendalam tentang Tari Likurai dari berbagai sudut pandang. Terdapat lima narasumber yang dihadirkan untuk menyampaikan materi. Diantaranya yaitu Sri Hartini (Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan yang mewakili Direktur Jenderal Kebudayaan), I Made Dharma Suteja (Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali), Adi Wicaksono (Kurator Indonesiana), Leonardus Nahak (Budayawan NTT), Robertus Bere (Budayawan Belu) dan Romo Lucius (Budayawan Belu).

Adapun tujuan khusus dari penyelenggaraan kegiatan ini antara lain: Sebagai media untuk memperkenalkan dan memahami secara lebih dalam tentang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Tarian Likurai serta Meningkatkan kesadaran peserta dengan kelestarian Tarian Likurai dalam menjaga Nasionalisme dan Patriotisme dalam era global di wilayah perbatasan. (WN)