Semenjak terjadinya pandemi Covid-19 dari tahun lalu banyak sektor yang terdampak baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satunya bidang pendidikan, dimana dari awal tahun 2020 hampir seluruh sekolah di Indonesia terpaksa menerapkan sistem pembalajaran melalui daring atau belajar dari rumah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus melalui kontak secara langsung sehingga perlu dilakukan social distancing di sekolah-sekolah.
Melihat hal ini Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Bali sebagai UPT Direktorat Jenderal Kebudayaan yang bertugas melaksanakan pelestarian di bidang nilai budaya maka sejak tahun 2020 sampai sekarang banyak melakukan perubahan program rutin kantor akibat dari pandemi covid 19. Program sebelumnya lebih sering mengumpulkan atau kontak langsung dengan banyak orang, sekarang beralih ke teknologi internet dan sosial media sebagai sarana pelestarian nilai budaya. Salah satu programnya adalah Lomba Utsawa Dharmagita secara daring yang di ikuti siswa-siswi SMA/SMK se Provinsi Bali. Program ini diadakan untuk membantu siswa-siswi sekolah yang terus belajar dirumah agar bisa berkreasi, menyalurkan hobi serta melestarikan kebudayaan warisan leluhur di bidang manuskrip dan tradisi lisan.
Dari informasi yang diberikan oleh panitia Lomba Utsawa Dharmagita Tahun 2021, jumlah peserta yang mengikuti lomba mengalami peningkatan yang sangat disignifikan dibandingkan dengan awal penyelenggaraan lomba ini di Tahun 2020. Jumlah peserta yang mengikuti lomba sebanyak 27 pasang remaja putra dan 42 pasang remaja putri. Peningkatan jumlah peserta merupakan hasil dari evaluasi lomba yang dilaksanakan tahun lalu, dimana perlunya melakukan koordinasi dan kerjasama dengan dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten/kota di Provinsi Bali untuk menyebarkan informasi ke sekolah-sekolah terkait pelaksanaan lomba Utsawa Dharmagita Tahun 2021.