Denpasar, Selasa (4/10/2016) – Bertempat di Garuda Room, Prama Sanur Beach Hotel, Direktorat Kesenian bersama dengan FIDAF (Federation Of International Dance Festivals) menggelar press conference sehubungan dengan kegiatan International Folk Dance Festival yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 18 Oktober 2016. Press conference ini menghadirkan Prof. Endang Caturwati, M.S (Direktur Kesenian), Dra. Yusmawati, MM (Kasubdit Seni dan Pertunjukan), Wahyudi Sumantoro (FIDAF Indonesia), Komang Astika (Dinas Kebudayaan Kota Denpasar), Bimo Wiwohatmo (Koreografer), Lasya Fauzia Susanto (Event Consultant), Nyoman Cerita (Seniman) serta Mr. Gabriel (Juri Kompetisi).
Selain sebagai sebuah kompetisi menari tingkat internasional, kegiatan ini nantinya akan menyuguhkan pula tarian kolaborasi pada acara World Culture Forum di Bali Nusa Dua Convention Center. Tarian kolaborasi ini akan digarap langsung oleh koreografer asal Indonesia, Bimo Wiwohatmo. Bimo menjelaskan bahwa tema yang akan diusung dalam tari kolaborasi tersebut yaitu memayu hayuning bawono. “Memayu hayuning bawono adalah nilai luhur tentang kehidupan dari kebudayaan Jawa. Memiliki makna untuk memperindah keindahan dunia” terangnya. Dari konsep ini nantinya para penari dari berbagai negara akan berkolaborasi menarikan tarian kolaborasi yang mengambil gerakan dari berbagai negara pula. Salah satunya adalah gerakan tarian dari Indonesia sendiri. Meski tidak ikut dalam kompetisi, penari Indonesia ini nantinya akan ikut tampil dalam tarian kolaborasi ini.
Adapun pesan yang ingin disampaikan melalui serangkaian kegiatan International Folk Dance Festival 2016 ini adalah “Lewat budaya ini dunia akan menjadi sempit. Lewat budaya ini dunia akan menjadi akrab. Lewat budaya ini dunia akan menjadi damai” papar Nyoman Cerita, salah seorang seniman tari yang menjadi konseptor dalam kegiatan ini. (WN)