DRAMA RATU JIE

0
4169

Ratu Jie adalah sebuah drama dengan para pemeran Ratu Jie, Mosa Pawe (Suami Ratu Jie), Ana Sare (Anak nona kecil si Mosa Pawe dan Ratu Jie), Ratu Ree (tetangga yang suka cemburu), Baba Molo (Mosalaki), Seekor Katak Raksasa (siswa), dan beberapa ekor Kera (siswa).

Keluarga Ratu Jie ingin membuka sebuah kebun baru. Menurut aturan adat bahwa Ratu Jie harus memotong sepotong aur muda, lalu dibakar. Bila letusan bambu itu pada tempatnya maka kebun itu akan berhasil baik. Aur itu dinamakan “Au Molo”. Keesokan harinya Ratu Jie sekeluarga pergi membuka kebun baru. Sorenya mereka pulang ke rumah. Malamnya muncullah seekor katak raksasa duduk di atas batu sambil berbunyi sampai tiga kali. Sesudah itu pohon-pohon dan rerumputan yang telah dipotong, ditebas, dicabut, tumbuh hidup seperti sedia kala menjadi hutan kembali. Keesokan harinya mereka datang dan jadi heran. Mereka tidak putus asa, lalu mereka kembali potong pohon-pohon dan tebas rumput itu. Besoknya Ratu Jie datang keadaannya seperti kemarin. Lagi-lagi Ratu Jie tidak putus asa. Mereka kembali bekerja buka kebun baru. Begitu gelap saatnya mau kembali ke rumah. Ratu Jie bersembunyi untuk mengetahui keanehan itu. Ketahuan karena ulah seekor katak raksasa ajaib itu.       Ratu Jie menangkap dan mengancam katak itu agar membuat supaya keadaan kebunnya kembali seperti yang sudah dibuka. Akhirnya katak meladeni permintaan Ratu Jie. Lalu katak itu dijadikan sebagai kawan bukan musuh. Musim tanam pun tiba.

Atas dukungan sang katak ajaib, maka tanaman itu pun berhasil baik. Saat musim jagung muda tiba datang beberapa ekor kera mau mencuri jagung. Katak menegur mereka dan kalau mereka mau makan datanglah ke pondoknya. Kera-kera itu makan jagung muda. Saat mau pulang ada perundingan dengan katak untuk berlomba menendang antara katak dan kera. Pada saat perlombaan Ratu Jie bersembunyi. Seekor kera besar / tua melompat untuk menendang kera, lalu ia jatuh ke dalam kolam air. Akhirnya Ratu Jie membunuhnya. Aroma daging kera itu mengundang tetangga namanya Ratu Ree datang meminta untuk keluarganya pula. Ratu Jie pun menceritakan hal itu. Ratu Ree mau mencoba menangkap kera atas bantuan sang katak itu. Ratu Ree pun berangkat dan mengajak katak untuk mengadakan perlombaan supaya ia dapat membunuh kera-kera itu. Semalam suntuk ditunggu tak seekor kera pun datang. Ratu Ree lapar dan jengkel akhirnya ia membunuh Sang Katak Ajaib itu.

Sumber : WBTB BNPB Bali, NTB, NTT 2010