Belu – Festival Fulan Fehan yang sudah dilaksanakan sejak bulan Juli lalu telah mencapai puncaknya pada Sabtu (6/10) lalu di Lembah Fulan Fehan. Festival Fulan Fehan sendiri diselenggarakan atas kerjasama dari Pemerintah Kabupaten Belu, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pariwisata.

Gelaran yang diminati oleh banyak masyarakat ini melibatkan sekitar 1500 penari likurai dan teberai serta pemusik tradisional. Para penari dan pemusik tersebut kemudian berkolaborasi menampilkan Drama Musikal Antama secara spektakuler.

Drama Musikal Antama diangkat untuk memperkenalkan ritual adat yang digali dari kearifan lokal masyarakat Belu. Kesuksesan Drama Musikal Antama yang menyedot banyak perhatian masyarakat khususnya Belu tidak terlepas dari peran serta tim ISI Surakarta, khususnya Eko Supriyanto cs yang bertindak sebagai koreografer.

Eko mengatakan bahwa Tim ISI Surakarta berusaha mengelaborasikan kompleksitas tari, tidak hanya dalam konteks ritual namun juga seni pertunjukkan. Eko Supriyanto bersama tim yang terdiri dari ISI Surakarta dan masyarakat lokal Belu berlatih selama dua minggu. Meski berlatih dalam waktu yang singkat, namun hasilnya mendatangkan decak kagum para penonton yang menyaksikan pertunjukan tersebut. (WN)