Sabtu (13/2/2016) – Dalam rangka pendalaman materi kaitannya dengan konsep, teori dan metode penelitian sebelum turun lapangan untuk melakukan penggalian data, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali menyelenggarakan kegiatan Bedah Proposal Penelitian untuk para peneliti. Tidak hanya dihadiri oleh para peneliti dari BPNB Bali sendiri, kegiatan ini juga dihadiri oleh para peneliti dari Unit Pelaksana Teknis Kemdikbud yang ada di wilayah Bali. Seperti peneliti dari Balai Arkeologi dan Balai Bahasa Denpasar.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat BPNB Bali ini, berlangsung dari pukul 09.30-13.00 WITA. Dalam kegiatan ini, proposal yang telah dirancang oleh para peneliti dibedah oleh para akademisi dan praktisi peneliti budaya. Diantaranya Prof. Dr. I Gede Parimartha, MA (akdemisi bidang sejarah), Prof. Dr. I Wayan Dibia (akademisi bidang seni) dan Drs. I Made Purna, M.Si (praktisi peneliti budaya).
Para pembedah memberikan masukan yang positif untuk para peneliti terkait dengan penyusunan proposal penelitian tersebut. Salah satunya dari Prof. Dr. I Wayan Dibia. “Pemilihan topik penelitian hendaknya memperhatikan tiga hal yaitu kepentingan kantor, fenomena yang sedang terjadi dan interest peneliti” kata Prof. Dr. I Wayan Dibia.
Lebih lanjut lagi Prof. Dr. I Wayan Dibia menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan berdasarkan interest dari peneliti perlu dilakukan. Jika sebuah proposal disusun berdasarkan interest peneliti kemudian dibedah oleh ahlinya maka akan menghasilkan penelitian yang menukik pada akar permasalahan sehingga mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Teutama memberikan sumbangsih agar masyarakat dapat memahami budaya Indonesia secara lebih komprehensif. (WN)