BPNB Bali (28/9) – Piodalan yang utamanya sebagai kelompok upacara dewa yadnya merupakan upacara yang ditujukan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang pujawalinya dipimpin oleh seorang pedanda atau pemangku di tempa suci masing-masing. Untuk BPNB sendiri pujawali dipimpin oleh seorang Ida Ratu Pedanda.
Piodalan berasal dari kata wedal yang artinya keluar, turun atau dilinggakannya. Dalam pengertiannya disebutkan bahwa Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan segala manifestasinya yang keluar dari kahyangan. Kemudian dilinggakan atau distanakan menurut hari yang telah ditetapkan untuk tempat – tempat suci seperti : pura, pemerajan/sanggah, dll. Tujuannya adalah agar umat dapat melaksanakan persembahyangan.
Adapun waktu yang dipilih untuk melaksanakan kegiatan tersebut adalah sasih kapat yang lazim disebut sebagai bulan kartika atau kartika masa. Dapat dianggap sebagai musim semi atau musim bungagaya Bali. Sasih kapat ditandai dengan bunga-bunga bungah, bermekaran serta harum baunya. Oleh karenanya sasih kapat menjadi bulan yang mengundang pesona sehingga sasih kapat dipilih sebagai momentum menggelar upacara piodalan di lingkungan BPNB Bali. Purnama kapat sebagai puncak sasih kapat jatuh pada 28 September 2015 kemarin. (WN)