Kelingking, Seni Rupa Di Daerah Sumbawa

0
36125

Kelingking adalah istilah seni rupa daerah Sumbawa. Artinya membuat ornamen atau hiasan pada suatu benda tertentu dengan menggunakan teknik menghias. Hasilnya, berupa langit kelingking, kre alang, tabola, peti kayu berhias, gerabah dan sebagainya. Bentuk seni ini sudah berlangsung lama, mendapat pengaruh Hindu dengan motif hias tumbuhan dan selanjutnya pengaruh Islam.

Berbagai bentuk corak hiasan kelingking yang dikenal di tana Sumbawa adalah: lonto engal (ragam sulur), kemang satange (ragam bunga) pohon hayat, pucuk rebung, gelambok, slimpat (jalinan), naga, burung, manusia dan binatang (sapi, kuda, kerbau dan sebagainya). Ragam hias seni kelingking bagi masyarakat Sumbawa mempunyai makna tertentu. Slimpat melambangkan percintaan dan kerukunan. Piyo (burung) berlambang roh nenek moyang. Pohon hayat sebagai lambang kehidupan manusia. Manusia sebagai berlambang kerakyatan. Naga, lambang kesuburan dan cecak lambang penangkal kejahatan.

Hasil-hasil seni kelingking pada masyarakat Sumbawa diantaranya adalah : kain untuk bahan pakaian, gorden, sprai, aneka meubel rumah tangga, benda-benda gerabah, tas, kipas, topi, kaos oblong, gantungan kunci, plakat dll. (WN)