Dalam kegiatan pembinaan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Provinsi Bali yang dilaksanakan di Denpasar dari 27-29 Januari, ada beberapa pemateri yang menyampaikan paparannya. Salah satunya adalah I Gede Wena, SH. I Gede Wena merupakan salah satu presidium Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia Provinsi Bali.
Dalam makalahnya, Gede Wena menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang religius. Mengakui dan mempercayai adanya yang adi kodrati, penguasa hidup dan kehidupan yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Aktualisasi atas kepercayaan masyarakat Indonesia diekspresikan melalui ajaran agama dan ajaran kepercayaan diluar agama. Masyarakat berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diluar agama berada dalam kesatuan-kesatuan sosial. Seperti kelompok penghayat dan juga kepercayaan-kepercayaan komunitas adat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Kelompok penganut kepercayaan yang ada pada masyarakat merupakan sebuah fakta yang tidak dapat dipungkiri sebagai bagian dari khasanah kekayaan kehidupan spiritual yang telah ada sejak lama. Sebagai warisan leluhur budaya bangsa yang telah lama ada, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diyakini dan dihayati, kemudian dijadikan pedoman dalam usaha pengembangan jati diri dan integritas bangsa.
Kepercayaan tersebut mengandung nilai-nilai religius, nilai moral dan sosial. Oleh karenanya, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa perlu untuk dilestarikan, dikembangkan dan diamalkan. Lebih jauh lagi, nilai-nilai tersebut merupakan nilai-nilai luhur spiritual bangsa Indonesia yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dengan pitutur luhur sehingga memberikan kontribusi luar biasa dalam membentuk karakter anak bangsa. (WN)