Denpasar – Usai membuka kegiatan Pembinaan Generasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Provinsi Bali, I Made Dharma Suteja, S.S, M.Si (Kepala Balai) langsung menyampaikan paparannya. Paparan Kepala Balai berkaitan erat dengan kebijakan BPNB Bali dalam pembinaan generasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri.

Kepala BPNB Bali Sedang Menyampaikan Paparannya

Dalam paparannya, Kepala Balai menjelaskan mengenai program kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali yang terkait dengan pembinaan kepercayaan terhadap TYME. Diantaranya yaitu memfasilitasi organisasi-organisasi penghayat kepercayaan untuk melakukan pertemuan, seperti halnya pertemuan dalam melakukan koordinasi dan sinergisasi program kerja; inventarisasi terhadap keberadaan organisasi penghayat yang ada di wilayah kerja yakni Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Inventarisasi di sini bertujuan untuk mendata secara detail komunitas atau organisasi Penghayat kepercayaan terhadap TYME. Masih ada beberapa komunitas penghayat kepercayaan yang belum teridentifikasi karena organisasinya tidak di daftarkan secara formal oleh penganut-penganutnya; serta pengkajian atau penelitian yang berkaitan dengan keberadaan organisasi penghayat terhadap TYME. Beberapa kajian yang terkait dengan kepercayaan yang telah dikaji yaitu: sistem kepercayaan Masyarakat Boti, sistem kepercayaan Marapu, sistem kepercayaan komunitas adat Bena, dan lain-lain. Kajian ini tentunya dapat memberikan informasi terkait dengan adanya sistem kepercayaan masyarakat subkultur yang keberadaanya secara faktual ada sebagai bagian dari kebinekaan.

Di akhir paparannya, Kepala Balai berharap semoga ke depan kebijakan BPNB Bali dapat sinergis dengan program kerja yang dilaksanakan oleh Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia wilayah Provinsi Bali. (WN)