Denpasar – Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, I Made Dharma Suteja, S.S., M.Si secara resmi membuka kegiatan Pembinaan Generasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Provinsi Bali pada Sabtu (27/1) malam. Kegaiatan akan dilangsungkan hingga Senin (29/1).
Dilaksanakan di Hotel Golden Tulip Denpasar, kegiatan diikuti oleh sekitar 50 orang peserta yang berasal dari anggota komunitas penghayat kepercayaan yang ada di Bali. Seperti misalnya saja Wisnu Budda, Kekeluargaan, Darma Mukti, Sapta Darma, Kepribaden, Sri Murni, Perjalanan Tri Luhur, Bambu Kuning, dsb.
Dalam sambutannya, Kepala Balai menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Kepala Balai juga berharap melalui kegiatan ini akan melahirkan konsep-konsep pemikiran yang baru, kebijakan yang bermanfaat, serta program-program kerja yang mampu mengatasi masalah-masalah sosial serta krisis yang bersifat multi dimensi, seperti krisis moral, krisis kepercayaan, krisis kepemimpinan, krisis ekonomi, dan lain sebagainya. “Saya juga berharap melalui kegiatan ini akan bisa mendukung program Revolusi Mental yang sudah dicanangkan oleh Presiden RI (Bapak Joko Widodo), sehingga nantinya bisa melahirkan warga masyarakat dengan mentalitas yang baik, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral, bermartabat, berbudaya, cinta kasih kepada sesama, serta berbudi luhur” lanjutnya.
Secara garis besar, pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan agar kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu tetap lestari, eksis, berkembang dan dapat diwariskan dari generasi ke generasi (generasi tua ke generasi muda), karena di dalamnya penuh dengan kandungan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang dapat menuntun dan mengarahkan bangsa dan generasi muda ke arah kebaikan, kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan. Ajaran-ajarannya dapat menuntun kehidupan manusia untuk selalu ingat dan berbhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mengingatkan dari mana kita berasal, dan mengingatkan pula kemana kita akan kembali. Dalam kehidupan sehari-hari ajaran kepercayaan tersebut dapat menjadi pedoman hidup dan tuntunan untuk menuju jalan kehidupan yang baik serta menciptakan insan-insan yang berbudi pekerti luhur. (WN)