Kerajinan tradisional gerabah telah dikenal di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai variasi bentuk. Di desa Jasri Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem terdapat produksi payuk upakara (gerabah untuk keperluan alat-alat upacara). Sejarah munculnya pembuatan payuk upakara tidak diketahui dengan pasti. Yang jelas, payuk upakara telah dibuat sejak dahulu kala ketika masyarakat telah memerlukan gerabah tanah liat sebagai sarana upacara relegi.
Sejarah mencatat bahwa, masyarakat di Indonesia maupun di Bali sejak masa prsejarah telah menggunakan kereweng dan gerabah sebagai bekal kubur maupun sarana upacara relegi. Mengacu pada pada kondisi demikian, diperkirakan pembuatan gerabah sudah ada sejak dahulu kala dan tetap berkembang sampai saat ini.
Adapun alat-alat upakara yang diproduksi berupa coblong, pedudusan agung, pasepan, pulu, guso dan lain-lain. Pembuatan gerabah tersebut menerapkan pola-pola tradisional dengan peralatan tradisional yang sederhana pula. Keberadaan industri gerabah ini sekarang sudah hampir punah. Kepunahan ini disebabkan masuknya alat-alat pastik, logam, dan aluminiun sebagai pengganti wadah tersebut sehingga permintaan dan produksi gerabah sangat terbatas. Di samping itu, kalangan anak-anak muda tidak berminat lagi meneruskan pembuatan gerabah tersebut. Saat ini kerajinan tersebut telah hampir punah karena perannya telah digantikan peralatan yang terbuat dari plastik dan aluminiun. (WN)
Sumber: Dokumen Pencatatan WBTB BPNB Bali