Yogyakarta – Bertempat di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali baru saja mengikuti perhelatan akbar “Gebyar Seni Multikultur” yang digagas oleh BPNB Seluruh Indonesia pada selasa (18/7) kemarin. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Seminar Hasil Kajian Sejarah dan Budaya dari 11 BPNB se Indonesia.
Dalam penampilannya, tim dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali sendiri menyuguhkan Tari Oleg Tamulilingan. Tari Oleg Tamulilingan sendiri berasal dari dua suku kata. Oleg yang memiliki arti gerakan yang lemah gemulai, sedangkan tamulilingan berarti kumbang pengisap madu bunga. Tarian ini melukiskan gerak-gerik seekor kumbang yang sedang bermain dan bermesra-mesraan dengan sekuntum bunga di sebuah taman.
Gebyar Seni Multikultur yang dipusatkan di Yogyakarta ini mengedepankan pembelajaran kepada generasi muda. Satu hal baru dalam pembelajaran tersebut yaitu dilibatkannya pegawai dari BPNB itu sendiri. Para Pegawai bersama generasi muda lainnya latihan dan tampil bersama dalam pertunjukkan. Hal ini dilakukan guna memberdayakan sumberdaya kebudayaan di dalam maupun di luar lingkungan satuan kerja demi melestarikan seni budaya masing-masing daerah.
Tidak hanya disaksikan oleh masyarakat lokal Yogyakarta, Gebyar Seni Multikultur ini juga disaksikan oleh wisatawan mancanegara. Antusiasme para wisatawan tidak sekedar penikmat sajian, lebih dari itu mereka bahkan mengabadikannya dalam bentuk visual. (WN)