Kabupaten gianyar memang layak mendapat julukan kabupaten seni, karena banyak lahir seniman maupun karya seni dari Kabupaten Gianyar. Hampir segala sesuatu yang ada di kabupaten ini bernuansa seni. Tidak terkecuali para penyandang diasbilitas pun diajarkan berkesenian. Dalam rangka memriahkan Pesat Kesenian Bali XXXXVI 2014, Kabupaten Gianyar memberikan suguhan pertujukan yang berbeda di hari kamis, 3 Juli, yaitu menggelar seni pertunjukan bagi penyandang diasabilitas di Kabupaten Gianyar.
Pertunjukan seni yang berlangsung kalangan Ayodya di Taman Budaya Art Center Denpasar di mulai sejak pukul 10.00 Wita. Walaupun penyandang diasabilitas memiliki keterbatasan pengelihatan, pendengaran, berbicara dan fisik, tetapi melalui pertunjukan seni mereka ingin memberikan warna yang berbeda pada para pengunjung dan penonton yang hadir pada hari itu. Pertunjakan di mulai dengan penampilan tabuh kreasi berjudul gasuri dari penyandang diasabilitas tuna netra, kemudian di lanjutkan dengan dengan tarian pendet dan cendrawasih oleh anak-anak penyandang tuli bisu dari yayasan kesayan ikang papa dan tari topeng bebondresan oleh penyandang diasbilitas fisik dari yayasan senang hati. Pada akhir pertunjukan, para penyandang disabilitas menyuguhkan seni drama sendra tari yang mengambil jdul “ Arjuna Sastra Bahu ( Gugurnya Sukasarana)”. Inti dari drama ini adalah mengajarkan kepada kita agar kita tidak sombong, dan setinggi apapun ilmu pengetahuan yang kita miliki, kalau diperoleh melalui proses yang tidak baik dan benar, maka ilmu tersebut tidak akan ada nilainya. Di akhir pertunjukan dram sendratari Arjuna Sastra Bahu banyak penonton yang memberikan tepuk tangan meriah dan terharu karena kepiawaian para penyandang disabilitas dalam memerankan setiap tokohnya. Meskipun mereka memiliki kekurangan tetapi itu tidak menjadi halangan untuk berkreatifitas khususnya di bidang seni pertunjukan.
