Watu Gilang dan Watu Gatheng
Watu Gilang dan Watu Gatheng

Batu berlubang dekat Watu Gilang (1). Bangunan tempat Watu Gilang dan Watu Gatheng (2),
prasasti pada Watu Gilang (3). Watu Gatheng (4), Watu Gilang (5),

Di kampung Kedaton yang terletak tidak jauh di selatan Masjid Agung Mataram dapat disaksikan watu gilang dan watu gatheng yang sekarang tersimpan di dalam sebuah bangunan kecil. Watu gilang dipercaya orang sebagai takhta raja-raja Mataram Islam berupa papan batu berwarna hitam legam. Pada sisi atas batu itu terdapat prasasti dalam berbagai bahasa (lihat bagian prasasti di bagian lain buku ini). Keberadaan prasasti tersebut justru memunculkan pertanyaan apa sesungguhnya fungsi watu gilang?

Watu gantheng berupa tiga batu bulat masif menyerupai bola yang berwarna kekuning-kuningan. Menurut ceritera ketiga “bola” batu itu adalah alat permainan Pangeran Rangga, salah seorang putra Panembahan Senapati. Namun, dalam realitanya mungkinkah benda-benda itu adalah peluru meriam kuna? Perlu diketahui bahwa pada masa pemerintahan Sultan Agung di Mataram dibuat meriam berukuran besar yang dinamai Pancawura. Meriam yang sekarang berada di halaman Pagelaran Keraton Surakarta itu pernah dicoba dibawa dalam penyerangan ke Batavia, tetapi ternyata sulit dilaksanakan karena ukurannya yang besar, dan sarana-prasarananya tidak memadai.