Ada yang tidak biasa pada upacara yang digelar Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (BPCB DIY) pada Rabu pagi (26/12). Biasanya petugas upacara selalu didominasi kaum laki-laki. Namun, pada upacara kali ini petugas upacara sebagian besar dilaksanakan oleh ibu-ibu, yaitu pembaca acara upacara, pembaca teks pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan pembaca doa. Aura keibuan semakin terasa karena pembina upacara juga diemban oleh seorang perempuan, Kepala BPCB DIY, Ari Setyastuti.
Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-90 tahun 2018 diperingati Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menyelenggarakan upacara bendera. Peringatan Hari Ibu (PHI) yang diperingati setiap tanggal 22 Desember dimaksudkan untuk mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, untuk melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan dan pembangunan yang dilandasi semangat persatuan dan kesatuan bangsa sebagai pengamalan Pancasila.
Peringatan Hari Ibu pada tahun ini bertema “Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa.” Dalam upacara tersebut Ari Styastuti menyampaikan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Yohana Yembise pada Peringatan Hari Ibu 2018 .
Yohana Yambise menegaskan bahwa Hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
“Harapan saya, Peringatan Hari Ibu ke-90 Tahun 2018 ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan,” pungkas Yohana Yembise dalam sambutannya.