Pusat Penelitian Arkeologi Nasional telah mengadakan kegiatan ekskavasi arkeologi selama dua tahap. Tahap pertama tahun 2016 dan Tahap kedua pada bulan Oktober-Nopember 2017. Kegiatan tersebut dilakukan bersama Balai Arkeologi Yogyakarta dan mahasiswa Arkeologi, FIB UGM. Gua Braholo, yang merupakan gua prasejarah yang terletak di Dusun Semugih, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam rangka menyosialisasikan hasil-hasil temuan dan memaknai Gua Braholo sebagai rumah peradaban, maka diselenggarakan Diskusi Arkeologi dengan pembicara Dr. Thomas Sutikna (Puslit Arkenas), Drs. Ign. Eka Hadiyanta, M.A. (BPCB DIY), dan Ruly Andriadi, S.S. (Dinas Kebudayaan DIY). Peserta diskusi adalah Guru-guru sejarah, Muspika, perangkat desa-dusun, masyarakat, dan pelajar. Menurut Dr. Thomas Sutikna, Gua Braholo adalah gua hunian prasejarah bagi manusia modern awal. Berdasarkan temuan diketahui bahwa periode waktunya 10.000 tahun yang lalu. Banyak potensi temuan dalam ekskavasi, antara lain : tulang belikat rusa, tulang belulang kera, babi, anjing, tikus, dan kerbau. Selain itu juga ditemukan gigi gajah purba atau mammoth jenis stegodon dan tulang belulang badak.
Sosialisasi yang dilakukan di samping melakukan ekspose hasil temuan juga dikemukakan tentang aspek-aspek hukum pelestarian cagar budaya oleh Drs. Ign. Eka Hadiyanta, M.A. Dikemukakan bahwa Gua Braholo merupakan cagar budaya yang dilindungi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Gua Braholo masuk situs cagar budaya melalui Keputusan Gubernur DIY Nomor 349/KEP/2012. Gua Braholo ditetapkan menjadi warisan budaya dan masuk dalam daftar warisan budaya daerah Gunung Kidul melalui Keputusan Kepala Disbudpar Gunung Kidul Nomor 033/KPTS/WB/2014. Sedangkan Ruly Andriadi, S.S. mengemukakan tentang bagaimana upaya pengembangan dan pemanfaatannya kedepan.
Pada prinsipnya pelestarian cagar budaya yang dilakukan baik pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan bertujuan :
- Melestarikan warisan budaya bangsa dan warisan umat manusia
- Meningkatkan harkat dan martabat bangsa
- Memperkuat kepribadian bangsa
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan
- Mempromosikan warisan budaya bangsa kepada masyarakat internasional