Salah satu juru pelihara cagar budaya dari Belestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengukir prestasi di kancah nasional. Daviq Darmawan, juru pelihara yang sehari-hari bertugas merawat Situs Gua Jepang di Pundong, Bantul, menerima penghargaan Anugerah Cagar Budaya 2019. Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy pada acara puncak peringatan Hari Museum Indonesia yang berlangsung di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, pada Sabtu (12 Oktober 2019).

Para peraih penghargaan Anugerah Cagar Budaya dan Museum berfoto Bersama dengan Mendikbud, Muhadjir Effendy (tengah-mengenakan peci)

     Ada dua kategori penerima Anugerah Cagar Budaya 2019 yaitu Juru Pelihara dan Pelaku Pelestari Cagar Budaya. Daviq meraih penghargaan kategori Juru Pelihara bersama dua juru pelihara lainnya, yaitu I Nengah Anom, juru pelihara Situs Putra Puseh Manikliyu, Gianyar, Bali dan Mahmud A. Rahman juru pelihara Situs Benteng Pedro Y Paolo, Ternate, Maluku Utara. Untuk kategori Pelaku Pelestari Cagar Budaya diraih oleh Supriyo dari Rumah Sejarah dan Budaya, Lamongan dan I Wayan Dalem Ari Kalky dari Komunitas Kader Pelaku Pelestari Budaya, Bali.

Daviq Darmawan (kiri) bersama dengan Kepala BPCB DIY, Zaimul Azzah(kanan)

     Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Zaimul Azzah, yang  juga hadir dalam acara penyerahan penghargaan Anugerah  Cagar Budaya 2019 mengaku bangga atas prestasi yang diraih oleh Daviq. Zaimul Azzah berharap penghargaan tersebut dapat memotivasi juru pelihara lainnya agar dapat meningkatkan kinerjanya. “Penghargaan yang diraih saudara Daviq semoga bisa menginspirasi para juru pelihara di Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta untuk  meningkatkan upaya pelestarian situs cagar budaya agar dapat berprestasi di bidang pelestarian cagar budaya,” tegasnya. (fry)