Rumah tradisional Jawa terletak di Dusun Kweden, Kelurahan Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sudah ada sebelum tahun 1945 dan pernah menjadi gudang logistik dalam perang kemerdekaan. Bangunan didirikan oleh Pawiro Sentono (kusir gerobak) yang kemudian diwariskan kepada Wiji Yuwono. Miji Yuwono kemudian mewariskannya kepada Sumarjiyono (50). Bangunan merupakan tipe bangunan Joglo. Bangunan menghadap ke selatan terdiri atas pendopo, pringgitan, dalem, dan gandok. Bangunan pendopo merupakan bangunan terbuka menggunakan material kayu jati dengan kualitas bagus dan belum pernah mengalami penggantian konstruksi maupun material. Pemasangan usuk dengan model ri gereh yaitu usuk langsung menumpu pada blandar tumpangsari yang ditopang oleh ke empat tiang soko guru. Bagian penutup brunjung atau uleng bagian tengahnya terdapat dodo peksi dengan ragam hias ukiran yang sangat bagus. Keunikan joglo ini adalah bentuk konsul model bahu danyang seperti pada cirri khas bangunan joglo di Kota Gede. Lantai masih asli menggunakan material floor. Bagian belakang pendopo merupakan bangunan ndalem dengan dinding tembok dan bagian timur terdapat gandok. Bangunan gandok sudah mengalami perubahan material maupun warna.