Petilasan Watu Tumpeng terletak di Dusun Bohol, Desa Bohol, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada titik koordinat 49L X: 0472713 dan Y: 9100311 dan ketinggian 293 mdpl. Petilasan ini terletak tidak begitu jauh dari Petilasan Mbah Soleh, yaitu sekitar 20 meter ke sebelah barat, di lereng bukit karst di tengah hutan yang di sekitarnya terdapat ladang penduduk. Disebut watu tumpeng karena bentuknya yang menyerupai tumpeng. Situs ini merupakan salah satu khazanah budaya lokal di Kecamatan Rongkop.
Petilasan Watu Tumpeng merupakan batu karang yang relatif besar yang bentuk dasarnya adalah segitiga yang menyerupai kerucut atau tumpeng. Panjang bagian dasarnya adalah 3,8 meter. Tinggi pada sisi barat adalah 3,4 meter, sedangkan tinggi pada sisi timur adalah 2,8 meter. Perbedaan ketinggian ini disebabkan oleh tanah yang tidak rata pada tempat batu ini terletak. Adapun tebalnya adalah: tebal bagian bawah adalah 1,3 meter; tebal bagian atas adalah 20 cm.
Petilasan Watu Tumpeng dipercaya oleh masyarakat setempat memiliki keterkaitan dengan kerajaan Majapahit. Konon, ada salah seorang anak dari Raja Brawijaya yang melarikan diri hingga ke tempat ini. Putra raja tersebut merupakan putra mahkota, namun cacat. Dia kemudian melarikan diri untuk bertapa ke watu tumpeng dan mengalami moksa di tempat tersebut. Menurut informasi masyarakat setempat, petilasan ini sering dikunjungi oleh kerabat Kraton Mangkunegaran di Surakarta. Biasanya, mereka berkunjung pada malam selasa dan jumat kliwon untuk bersamadi dengan membawa sesaji sebagai sesembahan.
Sumber: Laporan Her-inventarisasi Cagar Budaya di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016