Pemugaran Candi Kedulan sudah mencapai pada bagian tubuh candi. Sebelum memugar bagian tubuh yang sebagian besar merupakan dinding bilik, maka terlebih dahulu harus memasang yoni. Pemasangan yoni dilakukan terlebih dahulu karena letaknya yang berada di dalam bilik, apalagi ukuran yoni juga lebih besar dari lebar pintu bilik. Jika pemasangannya setelah menyelesaikan dinding bilik maka akan sulit dilakukan.
Yoni dalam kepercayaan agama Hindu merupakan simbol dari çakti (istri) Dewa Siwa yang melambangkan kesuburan. Di dalam candi berlatar belakang agama Hindu, yoni biasanya berada di dalam biliknya. Yoni di Candi Kedulan memiliki ukuran yang cukup besar yaitu 1, 43 x 1, 43 meter, dengan tinggi 1,18 meter dan berat mencapai 5 ton. Untuk mengangkatnya tentu saja bukan pekerjaan yang mudah dan tentu perlu kerja sama yang baik.
Pada hari Jumat (6/7/2018) para pekerja pemugaran bergotong royong memasang yoni di Candi Kedulan. Sebelum melakukan pemasangan yoni, para pekerja melakukan prosesi “wilujengan” atau upacara selamatan. Semua pekerja berda bersama untuk memohon keselamatan dan kelancaran kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dalam melaksanakan pekerjaan.
Pemasangan yoni di candi yang ditemukan oleh penambang pasir pada 24 September 1993 itu merupakan bagian dari pemugarannya. Pemugaran candi berlatar belakang agama Hindu dari abad 9-10 Masehi yang ada di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Sleman itu dimulai pada 8 Januari dan ditargetkan rampung pada Desember 2018.
Pemburu Momen Terbaik Pemugaran Candi Kedulan
Pendokumentasian setiap upaya pelestarian Cagar Budaya penting untuk dilakukan. Tidak terkecuali pendokumentasian kegiatan pemugaran candi. Jika pemugaran candi bertujuan mengembalikan kondisi fisik candi untuk memperpanjang usianya, maka pendokumentasiannya tak lain bertujuan merekam setiap momen penting untuk mengabadikan semangat bangsa Indonesia dalam melestarikan dan memajukan kebudayaannya. (Ferry A.)