Pasar merupakan salah satu komponen utama di dalam tata kota lama. Awal terbentuknya pasar seiring dengan keberadaan keraton. Pada awalnya bangunan ini masih sederhana berupa los dengan tiang dari kayu dan berlantai tanah. Pada tahun 1923-1925, Sultan Hamengku Buwomo VIII menunjuk Indische Beton Maatschappij dari Surabaya untuk membangun pasar yang representatif dengan mendirikan 11 los permanen. Pembangunan pasar dimulai dari barat berupa kantor dan kios-kios. Pasar Beringharjo berkontruksi beton bertulang dengan arsitektur bergaya tropis.
Pemerintah Hindia Belanda menyebut Pasar Beringharjo sebagai ”EENDER MOOISTE PASSERS OP JAVA” yang artinya pasar terindah di Jawa. Pada tahun 1990-1992 dilakukan renovasi los-los bagian belakang. Bangunan ini ditetapkan sebagai cagar budaya dengan Per.Men Budpar RI No. PM.89/PW.007/MKP/2011. Pasar Beringharjo terletak di Jalan Pabringan No. 1 Yogyakarta.