Siapa saja yang berkunjung ke sebuah candi, pasti memiliki keinginan untuk bisa masuk ke dalam biliknya dan mengetahui apa yang ada di dalamnya. Hal itu juga yang dirasakan pelajar SD Negeri Sambirejo, Prambanan, Sleman ketika berkunjung ke Candi Sambisari saat mengikuti kegiatan Sekolah Cagar Budaya yang diselenggarakan Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (11/2).
Gelapnya bilik Candi Sambisari tak membuat para pelajar merasa takut untuk memasukinya. Mereka justru semakin penasaran untuk segera mengetahui apa isinya. Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Septi Indrawati, memandu para pelajar masuk ke dalam bilik dan menjelaskan apa yang ada di dalamnya.
Septi menerangkan kepada pelajar bahwa di dalam bilik candi terdapat dua benda yang disebut lingga dan yoni. Lingga dan yoni hanya terdapat di dalam bilik candi bercorak agama Hindu. Kedua benda tersebut berpasangan. Lingga adalah perwujudan Dewa Siwa dan melambangkan elemen laki-laki. Yoni angdalah perwujudan istri Dewa Siwa dan melambangkan elemen perempuan.
Dewa Siwa merupakan dewa tertinggi dalam agama Hindu. Dewa Siwa bersama dengan Dewa Brahma dan Dewa Wisnu disebut Trimurti. Dewa Siwa dianggap sebagai dewa penghancur dunia. Banyak yang memujanya, sehingga digambarkan dalam berbagai bentuk. Termasuk dalam wujud lingga. Lingga berbentuk lonjong, dalam posisi tegak dan Yoni berbentuk persegi, berada di bawah lingga. Lingga dan yoni terbuat dari batu andesit.