Masa orientasi siswa di awal tahun ajaran baru adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan hal-hal baru kepada pelajar. Salah satunya bisa dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran di luar kelas. Pada Rabu pagi (18/7/ 2019) sejumlah 70 orang pelajar dan 5 orang guru dari SMK Muda Patria, Kalasan, Sleman berkunjung ke kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka melakukan kunjungan museum dan pengenalan cagar budaya melalui media audio visual.
Kunjungan tersebut diterima oleh Ketua Unit Kerja Dokumentasi dan Publikasi, Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Yuventia Indarti Nurwidayati. Ia menegaskan bahwa Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar tentang Cagar Budaya dan upaya pelestariannya. “Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta bertugas melestarikan Cagar Budaya melalui kegiatan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, kami senantiasa menyambut baik semua pihak yang peduli terhadap cagar budaya dan ingin belajar tentang bagaimana melestarikannya”, tegasnya.
Selama melakukan pembelajaran di kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, pelajar diajak memasuki ruang koleksi yang terdiri atas dua ruangan. Pertama, ruang koleksi benda-benda purbakala yang terbuat dari batu. Kedua, ruang koleksi benda-benda purbakala yang terbuat dari bahan logam. Di dalam dua ruangan itu para pelajar mengamati aneka rupa warisan budaya yang berasal dari zaman prasejarah, masa klasik, dan masa kolonial.
Pelajar juga diajak menyaksikan film cagar budaya di ruang audiovisual. Ada dua film yang diputarkan yaitu Profil Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta dan Darma Siwa Grha. Film berjudul Darma Siwa Grha memvisualisasikan proses pendirian Kompleks Candi Prambanan dalam wujud animasi.
Kegiatan kunjungan pelajar dipungkasi dengan prosesi pemberian buku-buku terbitan Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta untuk perpustakaan sekolah. Pemberian buku tersebut diharapkan dapat menjadi bahan bacaan pelajar untuk memperkaya pengetahuannya tentang Cagar Budaya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. (fry-dokpub)