Masjid Gedhe Kauman merupakan tempat ibadah kasultanan di Keraton Yogyakarta. Secara simbolis Masjid Gedhe menunjukkan bahwa Sultan tidak hanya sebagai penguasa pemerintahan (senapati ing ngalaga), tapi juga berperan sebagai wakil Allah (sayidin panatagama khalifatullah) di dunia dan menjadi pemimpin keagamaan (panatagama) di Kasultanan.
Masjid Gedhe Kauman dibangun tahun 1775 pada masa Sultan Hamengku Buwana I. Arsiteknya adalah Kanjeng Tumenggung Wiryokusumo. Penghulu pertamanya yaitu Kiai Faqih Ibrahim Diponingrat. Secara arsitektural Masjid Gedhe Kauman menunjukkan ciri seperti masjid-masjid kuno di Jawa, yaitu beratap tumpang tiga dengan mustaka, berdenah bujur sangkar, memiliki serambi dan pawestren, serta terdapat kolam di ketiga sisinya.
Komponen bangunan Masjid Gedhe Kauman tidak hanya bersifat fungsional, namun juga mengandung aspek simbolik. Atap yang bertumpang tiga bermakna sebagai simbol iman-islam-ihsan, sedangkan atap tumpang yang menyatu di satu titik melambangkan ke-Esa-an Allah SWT.