Judul : Komik Mari Cintai Cagar Budaya
Edisi : Edisi Cetakan Pertama Tahun 2013
Penerbit : Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta
Unduh : Komik Mari Cintai Cagar Budaya
Daerah Istimewa Yogyakarta kaya akan berbagai warisan cagar budaya, baik yang berwujud dan tidak berwujud. keberadaan warisan budaya yang berwujud, baik benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan cagar budaya perlu terus disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Khusus untuk para pelajar diperlukan proses pengenalan sedini mungkin terutama kepada anak-anak sekolah dan prasekolah.
Permasalahan yang muncul adalah bagaimana kita mengenalkan sebagian potensi cagar budaya itu dengan menarik dan menimbulkan minat untuk mengenal, tahu, dan mampu memperbincangkan potensi itu secara luas dan berkelanjutan. Benar adanya, bahwa di dalam pepatah Bahasa Jawa ada istilah “tepung, dunung, srawung” dan di dalam kosa kata Bahasa Indonesia ada ungkapan “tidak kenal maka tidak sayang”.
Upaya internalisasi dalam rangka membangun kesadaran itu harus dilakukan secara intensif ataupun berkelanjutan. Ke depan berbagai tema penyebarluasan dengan model verbal-visual atau cerita bergambar dapat menjadi wahana untuk memperkenalkan cagar budaya secara “ringan-berisi”. Ringan karena informasi yang ditampilkan dengan gambar-gambar kartun dan berisi mengingat isinya memuat informasi tentang apa, di mana, dan bagaimana tinggalan yang ada dapat diekspos secara luas. Cara itu dapat menjadi alternatif tampilan, mengingat cara-cara konvensional untuk para pelajar dan pemula kurang mendapat perhatian, karena dianggap terlalu kaku dan membosankan.