Wabah Covid-19 yang disebarkan virus Corona sudah tiba Indonesia. Kedatangannya disambut pemerintah dan warga dengan siap siaga. Bersama bahu-membahu melakukan beragam upaya untuk mencegah penyebarannya. Salah satunya yaitu dengan menghindari kerumunan.
Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya meminimalisasi kerumunan di beberapa cagar budaya yang dikenal masyarakat sebagai objek wisata favorit dengan melakukan penutupan sementara. Di antaranya yaitu Candi Gebang, Candi Kedulan, Candi Sambisari, Candi Sari, Candi Kalasan, Candi Barong, Candi Banyunibo, dan Candi Ijo. Kedelapan candi yang berada di wilayah Kabupaten Sleman itu ditutup sementara mulai 16 s.d. 29 Maret 2020.
Di samping menutup sementara, Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta juga melakukan sterilisasi terhadap candi. Pada Jumat pagi (20/3/2020), juru pelihara melakukan sterilisasi Candi Ijo dengan melakukan penyemprotan disinfektan.
Kegiatan sterilisasi di candi berlatar belakang agama Hindu yang berada di Desa Sambirejo, Prambanan, Sleman tersebut bertujuan mengantisipasi virus Corona agar tidak menempel dan berkembang pada permukaan batu, sehingga tidak menjangkiti juru pelihara yang masih bekerja.
Cairan disinfektan yang disemprotkan pada candi sudah diteliti terlebih dahulu di laboratorium milik Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Cairan tersebut efektif membunuh kuman, namun tetap aman terhadap manusia. Kegiatan sterilisasi di Candi Ijo ini sekaligus menegaskan bahwa BPCB DIY berkomitmen untuk mencegah “Corona” masuk cagar budaya.
.
[Teks:fry / Foto: Dok. BPCB DIY. 2020/ Inggir Suryanto]