Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Jurnalistik Cagar Budaya pada 21 dan 23 September 2019 di Museum Sonobudoyo dan Kompleks Candi Prambanan. Pelatihan jurnalistik yang digelar untuk pelajar tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat ini menjadi ruang untuk mengenalkan cagar budaya dan membudayakan literasi di kalangan generasi milenial.
Workshop yang diikuti oleh 40 orang pelajar tingkat SMA dan SMK di Yogyakarta ini mengusung tema “Inspirasi Kreatif Relief Ramayana Candi Prambanan”. Kegiatan ini dibuka oleh kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Zaimul Azzah.
Pada hari pertama workshop diisi dengan pemaparan materi oleh dua orang narasumber. Djaliati Sri Nugraheni, dosen dari Departemen Arkeologi, Universitas Gadjah Mada, menerangkan materi tentang sejarah relief cerita Ramayana yang ada di kompleks Candi Prambanan. Materi kedua yaitu dasar-dasar penulisan jurnalistik cagar budaya disampaikan oleh Krisno Wibowo, pemimpin redaksi media online Suara Kampus.
Setelah dibekali materi oleh narasumber, para peserta kemudian ditugasi untuk menggali informasi seputar relief Ramayana di kompleks Candi Prambanan. Untuk mendapatkan beragam informasi dari berbagai sudut pandang, para peserta mengumpulkan informasi melalui berbagai cara antara lain bertanya kepada pemandu, mengamati secara mandiri, dan wawancara dengan pengunjung.
Pada hari kedua peserta melaksanakan praktik penulisan jurnalistik. Mereka mengolah informasi seputar relief Ramayana yang telah mereka kumpulkan pada hari pertama. Setelah semua peserta merampungkan sesi praktik penulisan, selanjutnya karya jurnalistik mereka dievaluasi oleh narasumber. Berbagai masukan dari narasumber memacu semangat peserta untuk membuat lagi karya jurnalistik yang lebih baik.
Kegiatan workshop ini juga diselenggarakan dalam rangka memeriahkan gelaran Jogja Literature Festival 2019 (Joglitfest) selama bulan September. Perhelatan tersebut digagas oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui platform “Indonesiana” yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (fry)