Tentara Pelajar adalah kesatuan militer yang ikut berperang membantu mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tentara Pelajar dikenal juga dengan sebutan Tentara Pelajar Republik Indonesia (TRIP) Yogyakarta merupakan bagian dari Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) yang diresmikan pada 17 Juli 1946. Tentara Pelajar dibentuk sebagai usaha untuk memperkuat pertahanan rakyat dengan membantu membuat senjata dan mengirimkan pasukan ke daerah yang diduduki Belanda.
Tentara Pelajar Yogyakarta terlibat beberapa pertempuran melawan Belanda, salah satunya terjadi di Sidobunder, Kebumen. Pertempuran ini terjadi pada September 1947. Dalam pertempuran ini, Tentara Pelajar Yogyakarta bersama perwakilan Tentara Pelajar Purworejo mengalami kekalahan. Pada tahun 1951, Tentara Pelajar resmi dibubarkan.
Bangunan Markas Tentara Pelajar Pusat merupakan markas Tentara Pelajar yang berfungsi sebagai tempat pertemuan sekaligus untuk berkomunikasi antarpara anggota dan pemimpin Tentara Pelajar.
Bangunan beratap limasan. Pada bagian depan tampak 4 buah loster segi empat dengan motif hiasan bentuk oval dan tumbuh-tumbuhan yang di luar. Konstruksi dinding separuh bagian bawah dilapisi tatanan batu datar warna hitam dengan lekukan spesi dicat warna putih. Bangunan di sebelah utara (belakang bangunan induk) merupakan bangunan memanjang dengan model atap kampung. Pintu dan jendela model kayu.
Bangunan telah ditetapkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0777/M/1987 tentang Penetapan Bangunan Bekas Kantor Pengurus Ikatan Pelajar Indonesia, Markas Tentara Pelajar Pusat, dan Markas Batalyon 300 Tentara Pelajar di Yogyakarta sebagai Cagar Budaya. Bangunan ini terletak di Jalan Pakuningratan No. 38 Yogyakarta.