Rumah ini dibangun pada 1930 oleh Van der Vin. Pada waktu ibu kota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta, rumah tersebut menjadi rumah dinas Dr. Prawoto Mangkusasmita, salah satu anggota parlemen dari partai Masyumi. Setelah ibu kota Republik Indonesia pindah kembali ke Jakarta, rumah tersebut berada di bawah Jawatan Perumahan Yogyakarta. Pada tahun 1960, bangunan tersebut kemudian dibeli oleh Moerdiyono Danoesastro dan mulai tahun 1970 digunakan sebagai homestay.
Bangunan ini menghadap ke arah selatan, mempunyai arsitektur yang sangat unik berupa bangunan tinggi dengan atap yang sangat curam. Bangunan terdiri atas dua lantai, pada sisi selatan terdapat teras berbentuk segi delapan yang saat ini telah diubah menjadi ruangan tertutup. Pada awalnya atap terbuat atas sirap, namun sekitar tahun 2005 diganti dengan genteng untuk mempermudah perawatan. Secara arsitektur bangunan ini merupakan perpaduan antara gaya tradisional yang bercampur Eropa (bangunan indis).