Kelestarian Cagar Budaya tidak bisa diukur hanya dengan melihat keberadaannya secara fisik, namun juga harus memandang sejauh mana Cagar Budaya dapat dikenali dan turut dilestarikan oleh masyarakat, termasuk para pelajar. Keberadaan Cagar Budaya tak akan berarti tanpa diikuti oleh pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya. Berpijak pada kesadaran itulah Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta menjadikan kegiatan “Pemugaran Candi Kedulan” sebagai wahana pembelajaran Cagar Budaya bagi masyarakat.
Realisasi pembelajaran Cagar Budaya telah dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta dengan memberikan pengetahuan tentang tata cara pemugaran candi kepada pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Kulon Progo di Candi Kedulan, Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kalasan Sleman, Rabu (8/3/2018). Pelajar datang ke Candi Kedulan dalam acara Sosialisasi pengelolaan Cagar Budaya bertema “Cagar Budaya sebagai Pembangun Karakter Siswa” yang digagas Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo. Dalam kegiatan pembelajaran Cagar Budaya tersebut para pelajar didampingi oleh Kepala Sub. Bagian Tata Usaha Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Indung Panca Putra, yang juga seorang arkeolog. (FA)
Kunjungi, lindungi, dan lestarikan Cagar Budaya …