Pelestarian Cagar Budaya tidak cukup hanya dilakukan dengan melestarikan wujud fisik Cagar Budaya saja, namun yang tidak kalah penting juga menginternalisasikan nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya kepada masyarakat, khususnya pelajar. Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta menyadari perlunya menanamkan nilai-nilai penting (sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan kebudayaan) yang terkandung dalam Cagar Budaya kepada generasi muda, agar mereka tahu tentang arti penting pelestarian warisan budaya bangsa. Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan internalisasi Cagar Budaya kepada pelajar dengan menyelenggarakan kegiatan Jelajah Budaya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun generasi muda yang berbudaya, yakni generasi yang mengenal budaya bangsanya dan peduli terhadap kelestariannya.
Jelajah Budaya bertajuk “Menapak Jejak Peradaban Mataram Kuno di Perbukitan Prambanan” digelar oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY pada 16 April 2017 yang diikuti oleh pramuka tingkat penggalang dari Kwartir Cabang se-DIY. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan warisan peradaban era Mataram Kuno yang ada di perbukitan Prambanan (Siwa Plateau) kepada pelajar antara lain: Candi Barong, Candi Dawangsari, Arca Ganesha, Situs Ratu Boko, dan Candi Banyunibo.
*Tulisan pernah dipublikasikan pada “Pameran Bersama Kebudayaan” dalam rangka menyemarakkan acara Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama Nasional II di Lapangan Tembak Akmil Magelang-Jawa Tengah, 18 s.d. 22 September 2017.