Dalam rangka memperingati 25 tahun ditetapkannya kompleks Candi Prambanan sebagai warisan dunia, Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta kembali menyelenggarakan bioskop keliling cagar budaya, Sabtu (21/5/2016), di Bumi Perkemahan Rama Shinta Kompleks Candi Prambanan, Sleman, D.I. Yogyakarta dengan sasaran pelajar MTs N Prambanan yang sedang melakukan Kemah Bakti.
Kegiatan bioskop keliling diisi dengan serangkaian acara yakni pemutaran film cagar budaya, ceramah cagar budaya, penampilan duo pelawak Angkringan, dan kuis bioling cagar budaya. Sosialisasi cagar budaya yang dikemas dalam acara nonton bareng tersebut dibuka dengan pemutaran film Profil Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY. Kemudian disusul dengan pemutaran film animasi tentang sejarah pembuatan kompleks Candi Prambanan berjudul “Dharma Siwa Grha”. Pemutaran film tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelajar MTs N Prambanan mengenai pendirian kompleks Candi Prambanan dilihat dari sisi historis dan arkeologisnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan ceramah cagar budaya oleh narasumber Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Dra. Sri Muryantini Romawati. Dalam ceramahnya Beliau memaparkan potensi cagar budaya yang ada di Kabupaten Sleman, termasuk mengulas asal mula didirikannya kompleks Candi Prambanan. “Kompleks Candi Prambanan dibangun pada abad 9 Masehi oleh Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno yang berfungsi sebagai tempat pemujaan untuk Dewa Siwa. Salah satu bukti bahwa Kompleks Candi Prambanan dibangun oleh Sri Maharaja Rakai Pikatan ditunjukkan dengan ditemukannya tulisan nama “Pikatan” pada beberapa bagian dinding candi”, kata beliau saat menjelaskan sejarah pendirian kompleks Candi Prambanan kepada pelajar MTs N Prambanan.
Selesai menyimak ceramah cagar budaya dengan serius, para penonton bioskop keliling kemudian dihibur dengan penampilan duo pelawak Angkringan TVRI, Dalijo dan Prawiro. Kedua Komedian itu juga memberikan hadiah berupa buku-buku terbitan Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta kepada penonton yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar dalam kuis bioskop keliling cagar budaya.
Selain bertujuan untuk memberikan edukasi cagar budaya kepada pelajar, diselenggarakannya kegiatan bioskop keliling ini juga sekaligus memperingati 25 tahun ditetapkannya Candi Prambanan sebagai warisan dunia. Dengan adanya program bioskop keliling, diharapkan dapat semakin meneguhkan keeksistensian Candi Prambanan. Keeksistensian yang tidak diukur secara fisik yang hanya mengedepankan kelestarian bangunannya saja, namun juga senantiasa menjaganya agar tetap lestari dalam ingatan generasi muda. (Ferry)