You are currently viewing Makam M.Mohmmad Husin Perintis Kemerdekaan (Makam Haji Muhammad Amin)

Makam M.Mohmmad Husin Perintis Kemerdekaan (Makam Haji Muhammad Amin)

Kompleks Pemakaman Islam Senapelan lazim disebut Kuburan Senapelan merupakan komplek kuburan Islam tertua di Pekanbaru. Bisa jadi kawasan ini sama tuanya dengan keberadaan Senapelan, cikal bakal Pekanbaru. Komplek pekuburan merupakan tanah wakaf masyarakat Pekanbaru sekitar tahun 1923. Sejak tahun 1975, secara resmi pengelolaan lahan pekuburan ini diserahkan kepada Badan Pengelola Pandam Pemakaman Islam Senapelan (BP3S). Didalam kawasan seluas 3 Haini terdapat beberapa makam tokoh masyarakat Pekanbaru yang dimasukan ke dalam 6 (enam) kategori yaitu Tokok Perintis Kemerdekaan, Tokoh Pemerintahan, Tokoh Pendidikan, Tokoh Agama, Tokoh Wanita, dan Tokoh Budayawan.

Makam M.Mohmmad Husinini merupakan Makam tokoh Perintis Kemerdekaan. Muhammad Amin yang memiliki nama kecil Husin merupakan tokoh pergerakan Nasional asal Riau seangkatan dengan tokoh pahlawan nasional seperti H. Agus Salim, H. Samanhudi, KH. Ahmad Dahlan, dan HOS Cokroaminoto. Dalam tahun 1916 beliau memprakarsai berdirinya Serikat Islam Cabang Kerajaan Siak di Pekanbaru dengan susunan pengurus Abd. Rahman (voorzitter), Haji Muhammad Amin (Vice Voorzitter), A.Salam (Secretaris), Hasan Guru (Vice Secretaris), dan M. Jamak (Komisaris). Pada tahun 1917 membentuk Koperasi Serikat Isalam di Pekanbaru sebagai bagian dari Srikat Islam yang diketuai Haji Muahmmad Amin, dan dibantu oleh Hasan Guru (Sekertaris) dan A. Salam (Bendahara).

Haji Muhammad Amin wafat tanggal 12 Agustus 1968 di Pekanbaru dalam usia 105 tahun dan dimakamkan di Komplekas Pekuburan Senapelan Pekanbaru dan ditetapkan sebagai tokoh pergerakan Islam asal Riau oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui surat keputusan Menteri Sosial RI Rusiah Sardjono, SH No. Pol 602/PK tanggal 15 Oktober 1964 dan diperbaharui melalui surat keputusan Menteri Sosial RI Mintareja, SH No. Pol.89/71/Pk tanggal 07 Oktoer 1971, dengan menetapkan Haji Muhammad Amin sebagai PERINTIS KEMERDEKAAN INDONESIA.

Makam ini termasuk makam modern, karena tipe makam seperti makam pada umumnya, makam tersebut sudah di semen dan di keramik dengan keramik berwarna putih. Terdapat dua nisan modern yang memberikan informasi makam tersebut (nisan di sisi utara dan selatan makam). Kedua nisan memiliki ukuran yang sama yaitu Nisan memiliki panjang 0,6 m, tinggi 0,45, dan lebar 0,44 m.

 

Nisan yang pertama (utara) memberikan informasi nama makam, tahun meninggal, dan tahun lahir, yaitu tertulis Perintis Kemerdekaan, nama H. Muhammad Amin, lahir di Sikijang 1863, wafat tahun 1968 di Pekanbaru, No SK : POL 5/11/79/PK. Kemudian nisan kedua (selatan) terdapat tulisan ; dipugar oleh Depsos RI Tahun 1993/1994.

Secara arkeologis, terutama dalam kajian Arkeologi Pemukiman, Kompleks Pemakaman atau Pekuburan Senapelan mempunyai posisi yang sangat penting. Hal ini karena kompleks pekuburan ini merupakan bukti otentik dari keberadaan komunitas masyarakat Senapelan sejak zaman dulu. Pekuburan ini sampai sekarang masih menjadi monumen hidup (living monument) yang menyebabkan morfologi pekuburan ini campur aduk antara “makam kuna” dan “makam baru”