Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat, Pokja Penyelamatan, Pengamanan dan Zonasi melakukan Ekskavasi Penyelamatan Kawasan Pulau Sawah Tahap II pada 14 s.d 20 Maret 2016. Ekskavasi ini dilaksanakan oleh dua tim yakni Tim A diketuai oleh Nedik Tri Nurcahyo, S.S (Ketua), Tim B diketuai oleh Emi Rosman, S.H (Ketua)
Ekskavasi Penyelamatan yang dilaksanakan oleh BPCB Sumatera Barat adalah bentuk tindakan preventif untuk menyelamatkan tinggalan cagar budaya yang ada di Pulau Sawah (Munggu VIII dan Munggu X). Ekskavasi Penyelamatan Kawasan Pulau Sawah Tahap II dilakukan dalam upaya menyelamatkan tinggalan cagar budaya yang ada di Pulau Sawah yakni Munggu VIII dan Munggu X. Selain itu, ekskavasi dilakukan untuk mengumpulkan data terkait dengan keberadaan struktur di munggu-munggu yang telah dipetakan. Juga dalam rangka melakukan pengecekkan terhadap munggu terkait dengan ada atau tidaknya struktur di munggu tersebut. Data awal ini nantinya akan menjadi bahan acuan dalam rangka pelestarian cagar budaya untuk program kerja di tahun berikutnya.
Penentuan lokasi ekskavasi didasarkan dari hasil evaluasi Ekskavasi Penyelamatan Tahap I yang akhirnya ditentukan untuk melanjutkan ekskavasi di Munggu VIII untuk penulusuran lanjutan dan merencanakan untuk ekskavasi di Munggu X yang berada di sisi barat dari Candi Pulau Sawah II. Dalam penelusuran struktur tersebut, dilakukan sampling test-pit dengan membuka beberapa kotak secara acak untuk memperlihatkan hasil yang cukup memuaskan dalam artian sebaran horizontal.
Dari hasil sampling-testpit yang telah dilakukan di Munggu VIII, temuan yang cukup memuaskan adalah adanya susunan batu kerakal yang diindikasikan sebagai ” penguatan tanah” sebelum pembangunan pondasi candi. Susunan batu kerakal berada di bawah sebaran pecahan bata merah bercampur dengan batu kerakal. Susunan batu kerakal tersebut berada di matriks berupa tanah liat, kompak, cokelat tua bercampur dengan akar tumbuhan.
Di Munggu X, temuan berupa susunan batu kerakal yang berpola yang mengarah ke sisi barat laut dari kotak. Susunan batu kerakal tersebut ditemukan di munggu (gundukan yang mengandung struktur) di Munggu X. Batu kerakal rata-rata berukuran sebesar jambu biji. Temuan susunan batu kerakal di Munggu X tersebut ditemukan di lapisan tanah ke-2 berupa tanah liat, kompak, cokelat tua.
Selain temuan susunan batu kerakal tersebut, juga ditemukan pecahan fragmen tembikar dan keramik. Fragmen tembikar dan keramik lebih banyak ditemukan saat ekskavasi di Munggu X. Fragmen secara umum berupa pecahan berukuran kecil dan sedang.
Sumber: Laporan Ekskavasi Penyelamatan Kawasan Pulau Sawah Tahap II