Bangsa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai macam keanekaragaman suku bangsa. Banyak tinggalan bangunan bersejarah yang tersebar dari sabang sampai merauke. Berbagai bentuk bangunan yang begitu megah dan masih bisa disaksikan dan dinikmati sampai periode sekarang merupakan saksi keagungan desain arsitektur masa lalu.

Sebagai bagian dari properti bangsa, hasil budaya bendawi (tangible) atau cagar budaya, merupakan material yang mempunyai sifat khusus, baik dalam masalah kelangkaan, keunikan maupun kekhasan. Pada sisi lain, cagar budaya (CB) merupakan material atau sumber daya yang tak dapat diperbaharui. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya pelestarian yang berdaya guna dan berhasil guna sehingga CB yang ada dapat dipertahankan sebagai modal perkuatan jatidiri bangsa dan dapat dimanfaatkan oleh segenap pihak yang berkepentingan. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah Penggambaran 3D cagar budaya. Hal ini karena kegiatan ini dapat dipakai sebagai sarana pokok untuk mendapatkan data peta dan gambar beserta titik ukur dari bangunan cagar budaya yang bersangkutan.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan data teknis bangunan cagar budaya akan menjadi lengkap dan valid. Objek penggambaran dipakai sebagai skala prioritas.

Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan data gambar terhadap cagar budaya sebagai bentuk pendokumentasian dari cagar budaya. Tujuan kegiatan ini adalah terwujudnya data dan dokumentasi Cagar Budaya yang lengkap dan komprehensif di lingkungan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar.

Proses perekaman data, sistem pendokumentasian dan manajemen informasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Rangkaian kegiatan tersebut digunakan sebagai salah satu usaha pelestarian dan pemeliharaan obyek Benda Cagar Budaya.

Dalam sebuah manajemen informasi dan sistem pendokumentasian obyek Benda Cagar Budaya perlu melibatkan berbagai multi disiplin ilmu untuk mendapatkan informasi yang menyeluruh dan lengkap.

Sistem informasi yang menyeluruh dan lengkap dapat dimanfaatkan, antara lain sebagai : Sebagai sarana pengetahuan, pemahaman tentang suatu maksud/arti dan nilai-nilai dari keberadaan suatu BCB; Sebagai sarana mempromosikan suatu BCB dan pembuatan suatu manajemen informasi dan perijinan; Sebagai base-data dalam rangka pemeliharaan dan konservasi; Sebagai sumber data untuk anak cucu dan generasi masa depan.

3D Laser Scanning atau lebih dikenal dengan Laser Scanner merupakan instrumen analisis real world yang dapat mengumpulkan data permukaan dan bentuk objek kemudian ditampilkan dalam bentuk 3 dimensi dengan warna yang dapat dioverlay dengan warna asli/foto real. Prinsip kerja dari pada alat ini sendiri adalah pemindaian dengan sistem laser untuk menangkap data objek. Data yang terkumpul dapat digunakan untuk mengkonstruksi bentuk digital dalam model 3 dimensi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Salah satu Output yang bisa dihasilkan dari data Scan Tiga Dimensi (3D) adalah As Build Drawing 2D, data ini merupakan data Gambar dua dimensi yang merupakan data gambar existing kondisi sesuai dengan obyeknya, dengan detail dimensi dan elevasi yang bisa diketahui pada masing-masing bagian bangunan. Proses pengolahan data As Build Drawing 2D ini berasal dari laser scanning 3D yang diolah menggunakan software Autocad dengan Plug in Cyclone Work.

Cagar Budaya potensia di wilayah kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat yang telah berhasil direkam dengan 3D Laser Scanner diantaranya adalah, Masjid Tuo Kayu Jao di Kabupaten Solok, Situs Cagar Budaya Menhir Belubus di Kabupaten Lima Puluh Kota, Surau Gadang Syekh Burhanuddin Ulakan, Candi Muara Takus di Riau, dan Situs Balairuang Sari Tabek di Kabupaten Tanah Datar.

Kegiatan Perekaman  Data dan Pendokumentasian Bangunan Cagar Budaya di lingkungan Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanning merupakan  kegiatan perekaman data untuk mendapatkan data denah, peta, dan gambar existing dalam rangka terwujudnya data dan dokumentasi cagar budaya yang lengkap dan komprehensif. Output data dari diharapkan bermanfaat kedepan terutama sebagai reference data dan data base untuk kegiatan pengembangan dan penelitian-penelitan selanjutnya.