Dalam rangkaian workshop pembinaan juru pelihara yang digelar belum lama ini ( http://wp.me/p8H3nE-aX ), para juru pelihara melakukan kunjungan sekaligus pelatihan konservasi di Benteng Kalamata. Kegiatan diawali dengan mengobservasi kerusakan yang nampak dengan berkeliling di dalam dan juga di luar benteng, dipandu oleh tenaga ahli dari Balai Konservasi Borobudur Ari Swastikawati. Kerusakan-kerusakan yang dapat dilihat secara kasat mata ini nantinya akan memberikan pemahaman bagi para juru pelihara yang memiliki Cagar Budaya serupa.
Selanjutnya peserta dikenalkan pada alat dan bahan konservasi sederhana, setelah itu mereka dibagi menjadi 5 kelompok (1 kelompok terdiri dari 10 orang) untuk melaksanakan praktik konservasi sederhana yaitu pembersihan secara manual di berbagai penjuru benteng dan dipandu oleh tenaga ahli serta panitia. Praktik tersebut dilakukan dengan cara masing-masing peserta membawa sapu lidi yang telah dipotong kurang lebih 25 cm. Kemudian alat tersebut digunakan untuk membersihkan lumut dan algae serta mencabuti tanaman paku-pakuan yang tumbuh di dinding benteng. Para juru pelihara nampak antusias dalam melakukan praktik pembersihan sehingga lumut, algae dan tanaman paku-pakuan berhasil dikumpulkan dalam jumlah yang cukup banyak.
Dengan praktik langsung di lapangan, para juru pelihara nantinya bisa melaporkan gejala maupun kerusakan yang sudah terjadi di Cagar Budaya dan memasukkannya ke dalam laporan bulanan sehingga fakta di lapangan dapat tercatat dan terpantau oleh BPCB. Praktik pembersihannya pun dapat dilakukan oleh para juru pelihara hanya dengan peralatan sederhana untuk semakin mencegah kerusakan.