Sejarah Kampung Banjar di Desa Melintang, Kecamatan Muara Wis Nenek Moyang Dikejar-kejar Belanda, Anak Cucu Tak Pernah Pulang Kampung

0
2505

Danau Melintang terhampar di sisi batang Sungai Mahakam di hulu Tenggarong. Masyarakat di sekitar danau mayoritas suku Banjar. Mereka berbicara dengan logat serta bahasa Banjar, walaupun mereka telah lahir disini. Selain bahasa, sejumlah tradisi dan makanan suku Banjar dapat dijumpai disinin. Nenek moyang mereka berasal dari Kalimantan Selatan. Menurut Kepala Desa Melintang, Kec. Muara Wis, Darmansyah, sebagian besar warga yang datang ke Desa Melintang adalah warga yang diincar penjajah Belanda untuk diculik dan dibunuh. Mereka dikejar-kejar dan memilih menghilang dari tengah keluarga untuk mencari penghidupan di tempat lain. Mereka sengaja tak memberi kabar kepada keluarga lantaran khawatir jika ada tekanan dari Belanda. Mereka berniat kembali lagi ke Banjar tetapi karena sudah lama bermukim ditambah jarak yang jauh, mereka tidak bisa kembali. Melihat dari logat bahasa, sebagian besar warga disini berasal dari Amuntai dan Negara (derah di Kalsel). Logat dan tata bahasa yang mereka gunakan datang secara turun-temurun.

 

img-130133641-0053 img-130133641-0054 img-130133641-0055