Situs Makam Juang Mandor terletak di Jl. Raya Mandor, Desa Mandor, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Situs ini terletak pada koordinat UTM 49N 0276176 dan 0100454. Di sekitar makam terdapat hutan lindung dan danau-danau bekas pertambangan emas liar.
Pada masa pendudukan Jepang, situs Makam Juang Mandor merupakan camp militer yaitu sebagai pusat latihan militer. Di camp ini, penguasa AL Jepang membuang dan membunuh para tokoh masyarakat, agama, cendekiawan, para raja, dll yang dianggap menentang Jepang. Peristiwa ini berlangsung dari tahun 1943 hingga berakhir pendudukan Jepang di Indonesia.
Ketika ada peralihan kekuasaan ke tentara sekutu, Kalbar diwakili oleh Task Force Australia Div.7 yang mengetahui ada pembunuhan di sini, dilakukan penelusuran dan ditemukan tulang-belulang manusia yang berserakan. Tulang-tulang tersebut dikumpulkan dalam 10 lubang yang dikerjakan dalam 3 tahun (1946-1949). Pada tahun 1976, Pemda Kalbar membuat monumen dan relief yang mengisahkan masa pendudukan Jepang dengan kekejamannya.
Situs ini terdiri dari 10 makam, yang terkecil berukuran 15 x 6 m dan yang terbesar berukuran 40 x 6 m. Jarak antara makam yang satu dengan yang lain sekitar 200 m. Makam dibuat cungkup dengan beratapkan seng dan tiang-tiang kayu sebagai penyangganya, dan diberi nisan dari semen dengan bentuk pintu gerbang/ setengah lingkaran dan di atasnya diberi tulisan “Everald Mandor”.
Selain cungkup, terdapat prasasti tempat upacara sebelum dilakukan pembunuhan. Pada bagian depan makam, dibuat monumen dan relief, pintu gerbang, altar, pendopo, dan rumah penjaga.
Pada tanggal 9 November s.d 11 November 2017, BPCB Kalimantan Timur mengadakan kegiatan pemetaan di situs ini. Kegiatan diawali dengan membuat datum point (DP) sebagai titik acuan pemetaan kawasan Situs Makam Juang Mandor dengan bahan cor. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pengamatan geodetik.
Hari selanjutnya, dilakukan progress pemetaan situs kawasan Makam Juang Mandor dengan menggunakan total station dan pengukuran RTK dengan menggunakan geodetik.