Bahan Kayu Sebagai Komponen Bangunan Cagar Budaya (Studi Teknis Masjid Kasimuddin)

0
487

Kayu merupakan produk polimerisasi monomer gula sebagai hasil fotosintesis yang berlangsung pada daun sebagai organ tetumbuhan, yang dengan bantuan sinar matahari memadukan antara karbon dioksida dari udara dengan air dan garam mineral yang berasal dari tanah. Kayu terbentuk secara intensif pada tetumbuhan, terutama yang diklasifikasi sebagai pohon.   Proses polimerisasi ini membentuk unsur-unsur kimia berupa selulosa, hemiselulosa dan lignin serta zat ekstraktif dan zat silika. Tiga unsur kimia yang pertama, yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin, membentuk ikatan kimiawi secara integral dan terwujudlah dinding sel kayu. Di dalam sel kayu terdapat ruang yang disebut sebagai rongga sel. Sel kayu yang jumlahnya berjuta-juta itu akhirnya membentuk benda padat yang kemudian disebut kayu.

Kayu merupakan bahan alam yang paling banyak digunakan sebagai komponen penyusun bangunan Cagar Budaya Masjid Kasimuddin. Kayu yang umum dijadikan sebagai material cagar budaya biasanya merupakan kayu keras yang berasal dari pohon berdaun lebar. Bagian batang yang digunakan sebagai material bangunan cagar budaya umumnya bagian kayu teras dan sedikit kayu gubal.

Kayu tersusun atas sel-sel dengan jumlah yang banyak, sel-sel ini secara fungsional dikelompokkan ke dalam 4 (empat) macam jaringan, yaitu serat, pembuluh, parenkim, dan jari-jari. Bagi kayu tertentu, selain empat macam jaringan tersebut, masih ada tambahan, jaringan saluran damar. Serat merupakan jaringan sel kayu yang berfungsi untuk menghadirkan kekuatan dan konduksi pada kayu. Pembuluh merupakan jaringan sel yang berfungsi untuk konduksi (pengaliran) air di dalam kayu. Parenkim dan jari-jari merupakan jaringan sel  yang berfungsi sebagai tempat menyimpan karbohidrat dalam kayu. Masing-masing jenis sel akan tampil dalam posisi yang khas di dalam kayu. Konfigurasi penampilan masing- masing jenis sel kayu ini akan membentuk pola atau struktur tertentu yang unik atau khas bagi kayu jenis tertentu. Jenis kayu yang berbeda akan menampilkan pola dan struktur yang berbeda pula. Sifat dasar kayu dibedakan menjadi 5 (lima) bagian, yaitu : sifat kimia kayu, sifat morfologi kayu, sifat fisika kayu, dan sifat keawetan alami kayu.

Sumber: Studi Teknis Masjid Kasimuddin, Kab. Bulungan. 2018. Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur