Bunker yang ada di Desa Sungai Bakar, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan

0
2266
Bunker yang ada esa Sungai Bakar, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan

Bunker yang ada esa Sungai Bakar, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan

Bunker tersebut masuk dalam wilayah administrasi Desa Sungai Bakar, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut. Secara astronomis, berada pada posisi 50 N 0261999 9581612 UTM dengan ketinggian sekitar 118 m di atas permukaan laut. Secara geografis, bunker berbatasan dengan sungai di sebelah utara, kebun di sebelah selatan, timur, dan barat.

Bunker yang ada esa Sungai Bakar, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan
Bunker
Bunker yang ada esa Sungai Bakar, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan
Bunker

 

 

 

 

Bunker menghadap ke arah utara. Akses menuju bunker tergolong sulit. Akses yang paling mudah adalah dari pabrik biji besi dengan berjalan kaki menyusuri sungai dan kebun pisang warga. Kondisi jalan curam dengan kemiringan sekitar 60º.

Menurut Bapak Nurdin, penemuan bunker telah disampaikan pada tahun 2006 kepada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Tanah Laut, namun tidak mendapat tanggapan. Bunker tersebut awalnya digunakan oleh Tentara Jepang untuk mengintai musuh, sekaligus mengamankan kegiatan pabrik besi yang ada di bukit tersebut.

Di lokasi tersebut terdapat dua bunker dengan ukuran yang berbeda. Bunker pertama dengan panjang 282 cm, lebar 240 cm dan tebal dinding 40 cm. Lantai bunker terbuat dari semen dengan kontruksi dari baja dan bangunan cor. Jarak antara bunker pertama dan kedua adalah 1,5 m. Bunker kedua yang dibuat dari cor semen dengan rangka baja, berbentuk bulan sabit pada bagian dak. Ukuran bunker kedua adalah panjang 359 cm, lebar 364 cm, tebal dinding 28,5 cm, tebal lantai 18 cm, dan tebal dak mencapai 70 cm.

Kondisi bunker tidak terawat, dinding telah mengalami kerusakan akibat retak, pecah dan ditumbuhi lumut. Bunker juga ditumbuhi pohon di bagian atap, sehingga akar dan daun dari pohon tersebut menutupi lubang bunker dan menjadi sarang ular. Sangat disayangkan, pada bagian lantai bunker telah rusak akibat aktivitas penggali liar oleh masyarakat yang ingin mencari harta karun. Dinding bunker juga diisi dengan vandalisme berupa coret-coretan berwarna hitam.

Vegetasi yang tumbuh disekitar bunker adalah pohon pisang, pepaya, bingkai-bingkai (bahasa lokal) dan tanaman rambat lainya. Sedangkan fauna yang mendiami sekitar bunker adalah ular, kupu-kupu, serangga dan beberapa hewan lainnya.