Penobatan Raja di Candi Singosari

0
936

Candi Singasari-Meski hari gelap dan tak ada sinar bulan, masih tampak terlihat di langit mendung hendak berubah menjadi hujan, semilir angin dingin menandakan di daerah lain air hujan sudah membasahi tanah yang kering. Prosesi penobatan Panji Asmorobangun sebagai Raja Kerajaan “Hujung Galuh” atau Jenggala tetap dilangsungkan di pelataran Candi Singosari, Candirenggo, Singosari, Sabtu malam (14/5/2016).

Gemerincing gelang kaki penari yang menghentak-hentakkan kaki ke rumput halaman candi sisi Selatan mengikuti titi nada komposisi gamelan indah dengan sempurna menyejukkan hati dan pendengaran penonton dari CEO perusahaan yang tergabung dalam Young Presidents’ Organization-World Presidents’ Organization, sebuah asosiasi pengusaha yang berbasis di Amerika Serikat, yang sedang mengadakan lawatan Enjoying Jawa Timur. Kehadiran mereka ditemani GKR. Wandansari (Gusti Mung) yang malam itu mengenakan kebaya ungu berbunga kuning.

Karena kekayaan budaya dan Kerajaan Singasari yang menurunkan raja-raja di Jawa, dipilihlah Candi Singasari sebagai tempat pertunjukan sendratari Panji Asmorobangun hasil karya sanggar Asmorobangun pimpinan Tri Handoyo. “Jawa Timur gamelan pengiringadalah propinsi terbesar kedua, dan disini tidak ada kerajaannya tapi peninggalannya masih ada dimana-mana”, ujar Widyanto, wakil ketua panita lawatan.

Perhelatan pertunjukan sendratari malam itu berhasil dipentaskan hingga usai sebelum turun hujan lebat dengan ditutup foto bersama para penari dan seniman. Para penonton baik yang ada di dalam dan diluar pelataran pulang dengan rasa terpuaskan karena telah melihat hiburan budaya yang jarang digelar.