Kelas Cagar Budaya dan Museum SWBB

0
556

Trowulan-Di Pengelolaan Informasi Majapahit dengan acara Peningkatan Kompetensi Saka Widya Budaya Bhakti (SWBB), hari ini tanggal 19 November 2019. Berbagai acara wajib diikuti oleh peserta pramuka dari beberapa Kabupaten di Jawa Timur. Kegiatan tersebut salah satunya adalah Krida Bina Cagar Budaya dan Museum, yang diikuti oleh 47 peserta pramuka dari 8 Kabupaten di Jawa Timur dengan pemateri kak Ichwan dan Kak Ayub.

Pemateri pertama disampaikan oleh Kak Ichwan, yaitu Puncak-puncak Kebudayaan di Jawa Timur. Kak Ichwan memaparkan sejarah kerajaan mulai dari kerajaan tertua sampai dengan kerajaan termuda beserta dengan tinggalannya. Materi selanjutnya yaitu Pengetahuan tentang Cagar Budaya. Apa itu cagar budaya? Pertanyaan ini sempat dilemparkan oleh Kak Ichwan kepada peserta, namun tidak ada yang mau menjawabnya, entah karena malu atau memang mereka belum tahu persis apa itu definisi cagar budaya. Akhirnya, Kak Ichwan pun menjelaskan apa itu cagar budaya dan apa saja benda-benda cagar budaya itu. Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya dan kawasan cagar budaya. Tidak hanya itu, peserta juga dijelaskan tentang kriteria cagar budaya itu apa saja, yang dilanjutkan dengan contoh cagar budaya, dan benda cagar budaya meliputi apa saja.

Pemateri kedua yaitu Kak Ayub, menyampaikan bagaimana teknik memandu pengunjung sebuah museum dengan baik dan benar. Agar suasana tidak membosankan, kak Ayub mengajak semua peserta untuk pengamatan keliling ke pendopo Pengelolaan Informasi Majapahit. Setelah itu, satu peserta diminta untuk menunjuk satu benda/arca yang ada di pendopo yang akan digunakan sebagai alat peraga menjelaskan ke pengunjung. Arca Dewa Siwa adalah pilihan pertama peserta kali ini, dan arca peraga kedua yaitu arca Kepala Naga, yang berwarna putih karena berbahan dasar batu putih, dengan sigap Kak Ayub mempraktikkan cara menjelasakan arca tersebut ke pengunjung. Mulai dari bahan arca, detail arca dari atas sampai bawah, kondisi arca, asal temuan arca, yang diselingi dengan canda agar suasana tidak terlalu tegang.

Acara selanjutnya yaitu simulasi ekskavasi yang dijelaskan oleh Kak Ichwan. Ekskavasi adalah salah satu teknik pengumpulan data melalui penggalian tanah yang dilakukan secara sistematik untuk menemukan suatu atau himpunan tinggalan arkeologi dalam situasi in situ. Peserta dijelaskan tahapan ekskavasi, tujuan, ekskavasi berdasarkan luas liputan, ekskavasi berdasarkan lokasi, startegi ekskavasi, strategi ekskavasi, tata letak kotak ekskavasi, sistem kotak ekskavasi, teknik ekskavasi, pengukuran temuan, dan terakhir pendokumentasian data. Setelah dijelaskan materi tersebut, peserta diajak untuk praktik simulasi ekskavasi di halaman yang sudah disediakan alat peraganya. Dalam kegiatan praktik ini, peserta sangat antusias, bahkan salah satu dari mereka ada yang nyeletuk, “berani kotor itu baik kakak,..!!”

Simulasi ekskavasi (Foto: Ardha)
Kelas cagar budaya dan museum (Foto: Ardha)

Setelah simulasi berakhir, ada pembagian souvenir dari kakak Ayub yang sudah diberitahukan pada awal acara, bahwa nanti akan ada beberapa pertanyaan kepada peserta, yang bisa menjawab ada 10 buah hadiah cantik menanti, ”biar belajar tentang budaya semakin semangat..” kata kak Ayub. 10 pertanyaan pun sudah terjawab dengan baik dan benar, dan hadiah pun juga sudah dibagikan. Selamat kakak-kakak pramuka, semoga tahun depan lebih semangat lagi dalam mempelajari ilmu kepramukaannya, “Salam Pramuka”. (Rere)