You are currently viewing Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Arca dan Penyebarannya (7)

Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Arca dan Penyebarannya (7)

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Arca Siwa yang disimpan di Museum Radyapustaka (Solo) ini tidak iketahui asalnya, akan tetapi dapat diperkirakan berasal dari abad IX TU. Arca serupa juga ditemukan di kompleks percandian Dieng sebanyak dua buah dan saat ini disimpan di tempat penampungan arca setempat (no.inv. 23 dan 289). Hal yang menarik dari arca-arca tersebut adalah penggambaran Siwa yang duduk di atas pundak Nandi. Nandinya digambarkan sebagai manusia berkepala lembu (teriantropik), padahal umumnya Nnadi sebagai wahana Siwa digambarkan sebagai binatang. Penggambaran semacam ini disebut Wresabharudamurti atau Nandisanugrahamurti, yaitu bentuk penggambaran Siwa yang bersifat memberi anugrah.

Penggambaran Nandi dalam bentuk teriantropik erat dengan kedudukannya yang tidak sebagi Wahana Siwa, melainkan sebagai aspek dari Siwa itu sendiri. Dalam perkembangannya, Nandi kemudian dipuja sebagai dewa yang setara dengan Durga atau Ganesa. Atampaknya pemujaan Nandi dalam kedudukannya yang demikian pernah berkembang di Jawa Tengah pada masa klasik. Asumsi ini didasarkan pada kuantitas dan sebaran temuan arca Nandi yang berdiri sendiri, banyak ditemukan di Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Magelang, Klaten, Boyolali, serta Karanganyar. Perubahan kedudukan Nandi tersebut juga dapat diakaitkan dengan munculnya penggambaran Nadi dalam bentuk antropomorpik. Apabila digambarkan sebagai manusia berkeala lembu, ia disebut Adhikaranandin.

Foto: Museum Radya Pustaka, Sistem Regristrasi Museum Kemdikbud https://museum.kemdikbud.go.id/museum/search/daerah/33?page=2