You are currently viewing Isi dan Struktur Prasasti Bagian III, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Isi dan Struktur Prasasti Bagian III, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Prasasti-prasasti periode Jawa tengah selain menggunakan Tarkih Saka (TS), juga ada yang menggunakan Tarkih Sanjaya (TS), yiatu prasasti Timbang Wungkal, Tanji Gunung, Sugih Manek, Tulang Erm dan prasasti Tihang, yang selutuhnya dikeluarkan semasa pemerintahan Sri Daksottama Bahubajra Pratipaksaksaya. Konversi antara Tarkih Tahun Sanjaya terhadap Tarkih Tahun Saka dan Tarkih Umum pernah dilakukan oleh R. Goris, L.Ch. Damais, dan H. Kern.

Akan tetapi konversi tersebut menjadi lebih jelas setelah ditemukan Prasasti Tihang yang menyebut dua angka tahun sekaligus, yaitu Tarkih Sanjaya (TSj) dan Tarkih Saka (TS). Kesimpulan konversi tersebut adalah 1 TSj = 639 TS = 717 TU. Setelah nama bulan, unsur penaggalan yang disebut adalah tanggal, yang dalam contoh prasasti diatas disebutkan tanggal 14 paro gelap. Perlu diketahui bahwa cara menyebut tanggal dalam bulan menurut sistem penaggalan Jawa Kuno dibagi menjadi dua: pada saat bulan berubah dari terang menjadi gelap disebut parogelap atau krsnapaksa, tanggal dihitung dari satu sampai dengan limabelas. (foto : Prasasti Tihang)