Poster ini berjudul “Istana Tanah Pilih”. Poster ini pernah ditampilkan dalam kegiatan pameran pada Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-40 tingkat Provinsi Jambi tahun 2009 di Kabupaten Tajung Jabung Timur.
Narasi :
Sampai Sultan Thaha Saifudin (Keturunan ke -17 dari Datuk Berhalo dengan Putri Pinang Masak) tidak diakui oleh Belanda pada tahun 1858 M dan diangkat tiga orang Sultan bayang untuk mengantikannya, rakyat Jambi tetap mengakui kedaulatan Sultan Thaha, karena Keris Siginjei masih tetap ditangan Sultan Thaha kendati Sultan sendiri telah memindahkan pusat perlawanannya di hulu DAS Batanghari yaitu di Tanah Garo dan Istana Tanah Pilih di Jambi telah dibumihanguskan karena Sultan tidak ingin Istana di duduki Belanda di tahun 1858 itu. Di kawasan Istana Tanah Pilih ini kemudian Belanda mendirikan sebuah benteng. Sejak berakhirnya masa pemerintahan Hindia Belanda, benteng itupun dihancurkan oleh rakyat. Diatas kawasan inilah kemudian berdiri Masjid Agung Al-Falah atau yang dikenal dengan masjid seribu tiang
Ide/Konsep : Darmawati
Desain : Darmawati