Makam Bataha Santiago terletak di Desa Karatung I, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. letak astronomi Lintang Selatan 3032.852’ Bujur Timur 125029.978’ dengan ketinggian 46m. Bataha Santiago adalah seorang Raja Manganitu yang memerintah pada tahun 1670 sd 1675. Pada tahun 1675 datanglah Gubernur Belanda yang bernama Robertus Padtbrugge yang berkedudukan di Maluku unttuk mengadakan perjanjian persahabatan dengan Raja Santiago, namun ditolak oleh Raja Santiago. Karena tidak mau tunduk kepada Pemerintahan Belanda akhirnya beliau dihukum pancung pada tahun 1675 di Tanjung Tahuna.
Makam Santiago berbentuk segi empat yang dilapisi tegel putih dengan ukuran 2,5 x 3,25 meter. Pada bagian atas makam terdapat salip, sedangkan bagian tengah terdapat prasasti yang bertuliskan riwayat hidup beliau dan semboyan beliau yang berbunyi “ Biar saya mati digantung tidak mau tunduk kepada Belanda. Sedangakan dibagian sebelah timur makam Santiago terdapat makam saudara perempuan Santiago. Makam tersebut hanya terdiri dari susunan batu karang, menurut masyarakat setempat awalnya makam Santiago bentuknya seperti itu, dengan ukuran 3,10 x 2,3 meter.
Makam Santiago sudah mengalami pemugaran dua kali yang pertama direnovasi oleh pemda dan diresmikan pada tgl 17-8-1975 sedangkan pemugaran yang kedua dilakukan oleh Komandan Korem 131/ Santiago pada tanggal 10-11-1993. (romi)