You are currently viewing Gedung MAKODIM 0601 Pandeglang

Gedung MAKODIM 0601 Pandeglang

Gedung MAKODIM 0601 Pandeglang berada di Jl. Pendidikan, Desa Kebon Cau, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dan terletak pada koordinat 06°30’78” Lintang Selatan dan 106°10’59” Bujur Timur. Batas utara merupakan asrama prajurit dan bekas Kantor Pegadaian, batas selatan berupa Jl. Pendidikan dan Kantor DPRD Kabupaten Pandeglang, batas timur berupa Jl. Ahmad Yani, dan batas barat berupa Jl. Letnan Bolang.

Makodim Pandeglang merupakan satu kompleks bangunan yang berdiri di atas lahan dengan luas ± 4.740 m². Di dalam Kompleks tersebut terdapat berbagai bangunan sebagai sarana penunjang kegiatan keseharian dan tugas personil Makodim Pandeglang. Bangunan-bangunan tersebut antara lain: bangunan induk, Gudang peluru, kantor jaga, mushola, gardu jaga, bengkel, rumah dinas, dan lapangan tenis.

Dari sejumlah bangunan yang terdapat dalam kompleks Makodim Pandeglang, hanya dua bangunan yang merupakan bangunan peninggalan dari masa kolonial, yaitu bangunan sekretariat komandan Kodim (bangunan utama Makodim) dan bangunan gudang senjata atau mesiu yang letaknya di sebelah timur dari bangunan utama Makodim. Bangunan lainnya adalah bangunan yang dibangun pada masa kemudian (bangunan-bangunan baru setelah masa kemerdekaan).

Bangunan utama Makodim memiliki luas kurang lebih 800 m2. Dibangun dengan ketinggian 75 cm di atas permukaan tanah. Berdenah utama empat persegi panjang dengan penambahan tampilan berupa teras pada sisi depan dan belakang bangunan. Ciri lainnya adalah penggunaan ukuran pintu dan jendela yang tinggi dan besar.

Apabila dilihat dari denah bangunan yang persegi panjang, tampak dari muka terkesan simetris dan kokoh. Denah bangunan yang simetris mengakibatkan pembagian ruang-ruang yang simetris pula. Dengan demikian, bila ditarik garis berpotongan di tengah bangunan dan jumlah ruang yang sama pula. Selain itu terlihat pula ciri lain dari bangunan masa kolonial, yaitu penggunaan konstruksi dinding bata yang tebal (40 cm).

Bangunan Makodim secara keseluruhan berbentuk denah persegi panjang berorientasi utara-selatan dengan bagian muka di sisi selatan. Di bagian depan terdapat teras dengan empat tiang kolom berjajar. Lantai pada bagian ini sudah mengalami pergantian dengan bentuk dan motif baru. Hal ini diketahui karena bentuknya yang berbeda dari lantai di bagian ruangan dalam dan teras belakang.

Pembagian ruang di bagian dalam pun simetris. Terdapat tiga ruang berjajar di sayap kanan atau barat dan empat ruangan di sayap kiri atau timur. Ke tujuh ruangan ini dipisahkan oleh aula besar yang memanjang dari selatan ke utara dengan sebuah podium di ujungnya yang berbentuk setengah persegi delapan. Pada ruang aula ini, lantai menggunkan tegel berbentuk persegi enam berwarna coklat dan tegel persegi empat bermotif bunga.

Tiga ruangan di sayap barat dahulunya terdiri dari empat ruang terpisah yang hanya dihubungkan dengan pintu. Namun, terdapat dua ruangan terpisah dinding yang disatukan dan ruangan tersebut. Saat ini digunakan sebagai ruang rapat. sedangkan ruangan lainnya diergunakan sebagai ruang tamu Dandim dan ruang Dandim. Pada empat ruang di sisi timur dipergunakan sebagai ruang Kasdim dan ruang penyimpanan. sedangkan dua ruangan lainnya dipergunakan sebagai ruang karsit dan ruang untuk bermain bilyar. Di bagian belakang aula, terdapat teras yang bentuknya sama dengan ruang podium yaitu berbentuk setengah persegi delapan. Bentuk atapnya pun mengikuti denah teras. Pada atap teras, terdapat hiasan dekorasi yang juga berfungsi sebagai penghalang cahaya matahari yang terbuat dari kayu. Lantai teras menggunakan tegel berbentuk persegi enam dengan dua warna berselingan.

Pada masa sebelum kemerdekaan, bangunan Makodim difungsikan sebagai rumah Asisten Residen Banten untuk Distrik Pandeglang yang kemudian dipergunakan sebagai markas Tentara Belanda. Pada masa pendudukan Jepang tampaknya diambil alih oleh tentara Jepang dan dipergunakan sebagai pangkalan militer mereka.

Pada masa kemerdekaan, bangunan Makodim pernah digunakan sebagai markas Tentara Keamanan Rakyat, kemudian dialihfungsikan menjadi markas Partai Komunis Indonesia. Pada akhirnya, hingga saat ini digunakan sebagai Markas Komando Distrik Militer (Makodim) Kabupaten Pandeglang. (Sumber : Buku Data Base Cagar Budaya di Kabupaten Pandeglang, BPCB Banten).