Studi Teknis Arkeologi Masjid, Desa Sengkol, Kecamatan Pujud, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

0
2301

Kegiatan studi teknis arkeologis di Masjid Gunung Pujut, Desa Sengkol, Kecamatan  Pujut, Kabupaten Lombok Tengah dilaksanakan selama 7 hari dimulai dari tanggal 26 Agustus  s.d. 1 September 2013. Dengan susunan tim sebagai berikut :

 

1 Dra. Ida Ayu Agung Indrayani : Koordinator dan pengumpul data teknis arkeologi
2  I Wayan Budi Suartama : Pengumpul data teknis
3  I Wyn Widiarta : Pengumpul data keterawatan
4  I Made Subrata : Penggambaran
5  I Nyn. Suka Adnyana : Penggambaran
6 I Gst. Putu Karang : Penggambaran
7  I Nyn Candra : Pembantu juru gambar
8  I Wyn Sugita : Pembantu juru gambar
9 A.Ag. Putra : Pembantu juru gambar
10 I Nyn. Dipta : Pembantu juru gambar

Secara  administratif  Kabupaten Lombok Tengah dengan luas wilayah 3864, 64 m2 terdiri dari 12 kecamatan dan 15 desa. Makam Masjid Gunung Pujut berlokasi di Dusun Penambung, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Masjid Gunung Pujut, berada di bukit Pujut dengan   ketingggian 200 m dari pemukaan laut dengan koordinat 50 L 0422934 UTM 9026128.

Secara geografis Masjid Gunung Pujut  berbatasan :

– Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukadana

– Di sebelah timur berbatasan dengan Desa Rembitas

– Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pengambur

– Di sebelah barat berbatasan dengan Desa Segara Anyar dan Rawo

Kesampaian wilayah Sengkol  dari Mataram (Nusa Tenggara Barat) dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat  menuju Kota Praya Lombok Tengah dengan waktu tempuh kurang lebih 50  menit.  Untuk mencapai  lokasi Masjid Gunung Pujut dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat maupun roda dua, dari pasar Sengkol berjarak kurang lebih 500 m. Kendaraan hanya bisa sampai di kaki bukit Pujut. Selanjutnya untuk sampai ke atas masjid dengan berjalan kaki mendaki melalui jalan setapak sepanjang kurang lebih 100 m dengan waktu tempuh kira-kira 15 menit di musim kering. Sedangkan dimusim penghujan untuk sampai ke Masjid Kuno Gunung Pujut sedikit ada hambatan karena jalan sangat  licin dan berlumut.

Masjid Gunung Pujut  dibangun di atas bukit  dengan arah  hadap ke barat, berdenah bujur sangkar (segi empat)  berukuran 8,6 m x 8,6 m, lantainya (Sasak ; bataran) terbuat dari tanah, ketinggian lantai dari permukaan tanah 50 cm. Dindingnya terbuat dari bambu (bedeg), atapnya terbuat dari alang-alang berbentuk atap tingkat.  Tiang penyangga utama (saka guru) ada empat buah polos tanpa hiasan berfungsi sebagai perkuatan bangunan/kontruksi bangunan dan sekaligus sebagai penyangga atap. Tiang keliling sebanyak 28 buah, berfungsi sebagai penopang atap dan pemegang dinding /tempat menempelnya dinding (bedeg bambu). Tata ruang masjid hanya terdapat ruang sholat utama dan mihrab yang menjolok keluar  pada dinding sebelah barat.  Disebelah kanan mihrab terdapat mimbar yang berbentuk seperti kursi,